Minggu, 24 Februari 2019

MAKALAH PARADIGMA PENELITIAN


ANDRA ASWANDI 
F23116055

S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA 
UNIVERSITAS TADULAKO 















KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb

Puji syukur marilah kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah banyak memberikan nikmat kepada kita semua. Rahmat beserta salam semoga tetap tercurahkan kepada junjungan kita, Baginda Nabi Agung Muhammad SAW yang senantiasa kita nantikan syafaat di yaumul qiyamah kelak. Aamiin.
Makalah yang berjudul “Paradigma Penelitian ” ini kami bahas guna memenuhi tugas mata kuliah Metode Penelitian, serta agar mahasiswa dan mahasiswi mampu memahami dan menerapkan paradigma dan teori dalam penelitian. Selanjutnya, penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan pengarahan-pengarahan sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu..
Demikian, semoga makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi penyusun dan umumnya bagi pembaca.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb



                         PALU,    24 Februari 2019


                                        Penyusun


 

DAFTAR ISI

 


A.    Latar Belakang
B.     Rumusan Masalah
C.     Tujuan

A.          Pengertian Paradigma Penelitian
B.           Jenis jenis paradigma penelitian
C.           karakteristik paradigma penelitian

A.          Kesimpulan
B.           Saran




BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Paradigma penelitian merupakan kerangka berpikir yang menjelaskan bagaimana cara pandangan peneliti terhadap fakta kehidupan sosial dan pelakuan peneliti terhadap ilmu dan teori, yang di konstruksi sebagai suatu pandangan yang mendasar dari suatu disiplin ilmu tentang apa yang menjadi pokok persoalan yang semestinya dipelajari.
Paradigma penelitian dijelaskan untuk menjawab masalh dan menjelaskan pencapian tujuan penelitian sesuai dengan karakteritik data yang akan dikumpulkan. Paradigma penelitian merupakan pandangan terhadap objek penelitian yang berimplikasi terhadap metodologi penelitian atau dapat juga disebut sebagai langkah pertama yang menjadi dasar pilihan untuk selanjutnya membentuk desain penelitian yang dilakukan.
Apabila seseorang melakukan penelitian, maka disadari atau tidak dia telah memiliki cara memandang terhadap suatu obyek, masalah, atau peristiwa yang sedang diteliti. Di dalam dirinya telah terbentuk suatu kepercayaan yang didasarkan pada asumsi-asumsi tertentu yang dinamakan aksioma atau paradigma. Cara pandang seseorang dalam menentukan objek penelitian itu berbeda-beda sehingga antara satu peneliti dengan peneliti yang lain memeliki pola pikir yang berbeda pula tentang apa yang akan mereka teliti. Sehingga dalam penelitian seorang peneliti harus tahu apa yang harus dibahasa, apa yang harus dijawab dan bagaimana cara melakukan penelitian tersebut.
Maka dalam makalah ini akan mengambil paradigma penelitian secara garis besar saja dari beberapa sumber yang kami simpulkan sehingga pengambilan keputusan dalam paradigma penelitian dapat membentuk pendekatan penelitian yang sempurna.



B.     RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar berlakang diatas maka dapat dikemukakan bahwa rumusan masalah yang dapat disimpulkan adalah :
1.      Apa yang dimaksud dengan paradigma penelitian ?
2.      Apa jenis-jenis paradigma penelitian ?
3.      Apa karakteristik paradigma penelitian ?

C.     TUJUAN dan MANFAAT
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka dapat dikemukakan tujuan dan manfaat yang kita amati adalah :
1.      Untuk mengetahui paradigma penelitian
2.      Untuk mengetahui jenis-jenis paradigma penelitian
3.      Untuk mengetahui karakteristik paradigma penelitian











BAB II
PEMBAHASAN
A.    Paradigma penelitian
Istilah paradigma pertama kali dikemukakan oleh Khun tahun 1996 sebagai “bangunan” yang mencangkup seluruh konstelasi kepercayaan-kepercayaan, nilai-nilai dan konsep-konsep yang dipedomani oleh komunitasa ilmiah. Paradigma dari segi bahasa adalah cara pandang, pola pikir atau kerangka berpikir atau cara melihat suatu fenomena dan fakta-fakta sekitar kita.
Paradigma penelitian diartikan sebagai pola pikir yang menunjukkan hubungan antara variable yang akan diteliti yang sekaligus mencerminkan jenis dan jumlah rumusan masalah yang perlu dijawab melalui penelitian, teori yang digunakan untuk merumuskan hipotesis, jenis dan jumlah hipotesis dan teknik analisis statistic yang akan digunakan. Model penelitian kuantitatif atau model paradigma khususnya untuk penelitian mempunyai banyak bentuk diantaranya paradigma sederhana, paradigma sederhana berurutan, paradigma paradigma ganda dengan dua variable independen, paradigma ganda dengan tiga variable independen, paradigma ganda dengan dua variable dependen, paradigma ganda dengan dua variable independen dan dua dependen, dan paradigma jalur. Menurut Egon G. Guba, “A paradigm may be viewed as set of basic beliefs (or metaphisies) that deals with ultimates or principles” (Guba 1988). Dengan demikian, dapat dikatakan, paradigma adalah cara pandang atau kreangka dalam melihat dunia atau kenyataan. Paradigma diterima sebagai keyakinan yang benar atau kebenarannya dipercaya. Karena itu, paradigma tidak perlu divalidasi atau bersifat self validating.
Penyelesaian masalah penelitian pada tahap awal ditentukan paradigma dari peneliti. Paradigma merupakan suatu cara pandang, cara memahami, cara menginterpretasi, suatu kerangka berfikir, dasar keyakinan yang memberikan arahan pada tindakan. Dalam penyelesaian masalah, peneliti diharuskan melihat dari sudut pandang yang mampu dilakukan oleh peneliti tersebut.
Menurut Harmon (dalam Moleong, 2004: 49), paradigma adalah cara mendasar untuk mempersepsi, berpikir, menilai dan melakukan yang berkaitan dengan sesuatu secara khusus tentang realitas. Bogdan & Biklen (dalam Mackenzie & Knipe, 2006) menyatakan bahwa paradigma adalah kumpulan longgar dari sejumlah asumsi, konsep, atau proposisi yang berhubungan secara logis, yang mengarahkan cara berpikir dan penelitian. Sedangkan Baker (dalam Moleong, 2004: 49) mendefinisikan paradigma sebagai seperangkat aturan yang membangun atau mendefinisikan  batas-batas, menjelaskan bagaimana sesuatu harus dilakukan dalam batas-batas itu agar berhasil. membatasi paradigma sebagai tujuan atau motif filsofis pelaksanaan suatu penelitian. Berdasarkan definisi definisi tersebut, dapat disimpulkan bahwa paradigma merupakan  seperangkat konsep, keyakinan, asumsi, nilai, metode, atau aturan  yang membentuk kerangka kerja pelaksanaan sebuah penelitian.
Berdasarkan paradigma seorang peneliti akan menggunakan salah satu dari tiga pendekatan yang diajukan Creswell yaitu: kuantitatif, kualitatif, dan metode gabungan. Menurut Emzir (2008: 9) perbedaan perbedaan yang terdapat dalam ketiga pendekatan ini dapat ditinjau melalui tiga elemen kerangka kerja, yaitu asumsi-asumsi psikologis tentang pembentuk tuntutan pengetahuan prosedur umum penelitian dan prosedur penjaringan dan analisis data serta pelaporan.
Paradigma penelitian ada 2 macam, yaitu paradigma positivistik (ilmu didasarkan pada hukum-hukum & prosedur-prosedur yang baku) dan paradigma interpretif (setiap gejala bisa jadi memiliki makna yang berbeda). Paradigma positivistik akan melahirkan pendekatan kuantitatif (data berupa angka atau data diangkakan), sedangkan paradigma interpretif akan melahirkan pendekatan kualitatif (data berupa kata-kata).






B.     Jenis – jenis paradigma penelitian
Adapun jenis – jenis paradigma penelitian berdasarkan pendekatannya :
1.      Penelitian Kuantitatif
Paradigma penelitian kualitatif adalah paradigma penelitian yang berisi pandangan-pandangan atau keyakinan bahwa fokus penelitian adalah kualitas (hakikat dan esensi), akar filsafat yang dianut di antaranya adalah fenomenologi dan interaksi simbolik, aktivitas utamanya adalah kerja lapangan, etnografis, grounded, tujuannya adalah pemahaman, deskripsi, temuan, dan pemunculan hipotesis, desain yang digunakan bersifat lentur, fleksibel, berevolusi, dinamis, latar penelitiannya alamiah, sumber data yang dijadikan sasaran kecil, tidak acak, pengumpulan data dengan memanfaatkan peneliti sebagai instrumen utama, modus analisis induktif, dan temuannya komprehensif dan holistik serta mementingkan transferabilitas (Alwasilah, 2002).
Paradigma penelitian selalu dihubungkan dengan penelitian kuantitatif yang didasarkan pada postpositivisme. Penelitian kuantitatif mencakup penelitian survai, deskriptif causal comparative, retrospektif (ex-post facto), pre-experimental, quasi-experimental, true experimental, korelasional, dan eksperimen kompleks dengan banyak variabel dan perlakuan (seperti desain faktorial dan desain pengukuran berulang).
Paradigma kuantitatif menekankan pada pengujian teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik. Penelitian yang menggunakan pendekatan deduktif yang bertujuan untuk menguji hipotesis merupakan penelitian yang menggunakan paradigma kuantitatif. Paradigma ini disebut juga dengan paradigma tradisional (traditional), positivis (positivist), eksperimental (experimental), atau empiris (empiricist).
Paradigma penelitian kuantitatif dipilih bila penelitian bertujuan menjelaskan berapa banyak suatu fenomena, bagaimana hubungan antaraspek, datanya bersifat numerikal, dapat diukur, ”bebas” konteks, dan untuk menguji teori.
Ciri Paradigma penelitian kuantitatif :
a.       Paradigma tradisional, positivis, eksperimental, empiris.
b.      Menekankan pada pengujian teori-teori melalui pengukuran variabel penelitian dengan angka dan melakukan analisis data dengan prosedur statistik.
c.       Realitas bersifat obyektif dan berdimensi tunggal.

d.      Peneliti independen terhadap fakta yang diteliti.
e.       Bebas nilai dan tidak bias.
f.       Pendekatan deduktif.
g.      Pengujian teori dan analisis kuantitatif.

2.      Penelitian Kualitatif
Paradigma penelitian kuantitatif adalah paradigma penelitian yang mempunyai keyakinan bahwa fokus penelitian merujuk kepada kuantitas (berapa banyak) dengan menggunakan landasan filsafat positivisme dan empirisme. Kegiatan penelitian ini di antaranya dilakukan melalui eksperimen dengan menggunakan analisis statistik. Tujuan penelitian diarahkan kepada deskripsi, prediksi, kontrol, dan pebuktian hipotesis. Desain ditentukan lebih awal dan cenderung terstruktur ”sempurna” dengan menggunakan sampel besar, acak, dan representatif. Pengumpulan data menggunakan tes, skala angka, survei, kuesener, dan hasilnya dianalisis menggunakan statistik untuk memperoleh temuan yang persis untuk melakukan generalisasi.
Paradigma penelitian kualitatif dipilih bila penelitian bertujuan menjelaskan apa dan mengapa suatu fenomena terjadi, datanya verbal, interpretatif, multirealitas dan multitafsir, bergantung konteks, dan untuk mengembangkan teori.
Ciri paradigma penelitian kualitatif :
a.              Pendekatan konstruktifis, naturalistis (interpretatif), atau perspektif postmodern.
b.              Menekankan pada pemahaman mengenai masalah-masalah dalam kehidupan sosial berdasarkan kondisi realitas.
c.              Realitas bersifat subyektif dan berdimensi banyak.
d.             Peneliti berinteraksi dengan fakta yang diteliti.
e.              Tidak bebas nilai dan bias.
f.               Pendekatan induktif.
g.              Penyusunan teori dengan analisis kualitatif.


C.     Karakteristik Penelitian
Dapat dikemukakan beberapa karateristik dari penelitian, khususnya pendidikan yaitu :
1.      Objektivitas
Objektivitas dicapai melalui keterbukaan, terhindar dari bias dan subjektivitas. Dalam prosedurnya,  penelitian menggunakan teknik pengumpulan dan analisis data yang memungkinkan dibuat interprestasi yang dapat dipertanggungjawabkan.  Objektivitas juga menunjukkan kualitas data yang dihasilkan dari prosedur yang digunakan yang dikontrol dari bias dan subjektivitas.
2.    Ketepatan
Penelitian juga harus memiliki tingkat ketepatan (precision), secara teknis instrument pengumpulan datanya harus memiliki validitas dan reliabilitas yang memadai, desain penelitian, pengambilan dampel dan teknik anasisnya tepat.
3.    Verifikasi
Penelitian dapat diverifikasi , dalam arti dikonfirmasikan, direvisi dan di ulang dengan cara yang sama atau berbeda. Verifikasi juga bermakna memberikan sumbangan kepada ilmu atau studi lain.
4.      Penjelasan Ringkas
Penelitian mencoba memberikan penjelasan tentang hubungan antar fenomena danmenyederhanakannya menjadi penjelasan yang ringkas. Tujuan akhir dari suatu penelitian adalah mereduksi realita yang kompleks ke dalam penjelasan yang singkat.
5.      Empiris
Secara umum empiris berarti berdasarkan pengalaman praktis. Dalam penelitian empiris kesimpulan didasarkan atas kenyataan-kenyataan yang diperoleh dengan menggunkan metode penelitian yang sistematik, bukan berdasarkan pendapat atau kekuasaan.
6.      Penalaran Logis
Semua kegiatan penelitian menuntut penalaran logis. Penalaran merupakan proses berpikir, menggunakan prinsip-prinsip logika deduktif atau deduktif.
7.    Kesimpulan Kondisional
Kesimpulan hasil penelitian tidak bersifat absolute. Penelitian perilaku, dan juga ilmu kealaman, tidak menghasilkan kepastian, sekalipun kepastian relative.

BAB III
PENUTUP

A.    Kesimpulan
Penelitian adalah cara mendapatkan data yang dilakukan secara sistematis yang bertujuan untuk mengungkapkan kebenaran. Ada dua jenis penelitian yakni penelitian kuantitatif dan penelitian kualitatif. penelitian kuantitatif terbagi lagi menjadi dua yakni penelitian eksperimen dan penelitian non-ekseperimen. Penelitian eksperimen adalah penelitian yang meneliti hubungan sebab akibat dengan memanipulasikan satu atau lebih variabel pada satu (atau lebih) kelompok eksperimental, dan membandingkan hasilnya dengan kelompok kontrol yang tidak mengalami manipulasi.

B.     Saran
Saya menyadari banyaknya kekurangan dalam penulisan makalah ini. Saya tetap berharap makalah ini dapat memberikan manfaat yang positif bagi pembaca. Saya juga menerima saran dan kritik yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.













DAFTAR PUSTAKA

_______. 10 pengertian dan tujuan penelitian menurut para ahli. Diakses pada 21 februari 2019  di www.gurupendidikan.com
http://puterimarissa2.blogspot.com/2013/02/paradigma-penelitian-pendidikan. html
Sukmadinata, Nana Syaodih. 2010. Metode Penelitian Pendidikan.Bandung : PT Remaja Rosdakarya


0 komentar:

Posting Komentar