ANDRA ASWANDI
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Kota
merupakan pemusatan dari berbagai kegiatan yang meliputi kegiatan social,
kegiatan ekonomi, kegiatan politik, kegiatan tenaga ahli dan terampil, tenaga
buruh kasar, fasilitas-fasilitas transportasi dan komunikasi, serta kedudukan
pemimpin pemerintahan dari berbagai tingkat berada di kota. Peranan kota
terhadap masyarakat menjadi semakin besar dan semakin penting. Pertumbuhan kota
semakin pesat baik dilihat dari pertumbuhan maupun dari tingkat kegitannya.
Pada dasarnya perkembangan atau pertumbuhan kota itu tidak berdiri sendiri,
akan tetapi senantiasa berkaitan denga daerah sekitarnya.
Daerah
perkotaan telah dipandang sebagai kesatuan lokasional untuk meningkatkan
kesejahteraan penduduk perkotaan. Besaran kota yang optimum diperlihatkan oleh
kaitan antara manfaat bersih dari aglomerasi dengan perubahan besaran kota.
Terdapat kaitan yang erat antara besaran kota serta
fasilitan pelayanan ekonomi dan social yang dilakukan pemerintah
kota pada sutu pihak dibandingkan dengan pendapatan yang diterima pemerintah
kota yaitu berupa penerimaan pajak dan restribusi daerah.
Pertumbuhan kota adalah perubahan fisik kota
sebagai akibat dari perkembangan masyarakat kota. Pertumbuhan kota berasal dari
berbagai factor yang mempengaruhi tingkat produktifitas dan kualitas hidup
tenaga kerja. Sedangkan perkembangan kota menurut E.W Burgess (yunus, 1999)
dengan teori konsentrasimenjelaskan bahwa suatu kota yang besar mempunyai
kecenderungan berkembang kearah luar disemuabaian bangiannya. Masing-masing zona tumbuh sedikit demi sedikit ke
arah luar. Oleh karena
semua bagian-bagiannya berkembang ke segala arah, maka pola keruangan yangdihasilkan akan berbentuk seperti
lingkaran yang berlapis-lapis, dengan daerah pusat kegiatan sebagai intinya. Maka terbentuk pusat kota sebagai pusat bisnis.dan
daerah pinggiran kota sebagai pendukungnya.
1.2
Rumusan Masalah
1.
Mengapa pertumbuhan kota-kota terus
berlanjut?
2.
Apakah suatu kota baik atau buruk?
3.
Dapatkan pertumbuhan perkotaan di
kendalikan?
4.
Apa dan bagaimana pemerintah melakukan
interversi dalam pembangunan perkotaan?
1.3
Tujuan Penulisan
1.
Untuk mengetahui pertumbuhan kota-kota
yang terus berlanjut
2.
Untuk mengetahui suatu kota baik atau
buruk
3.
Untuk mengetahui pengendalian pertumbuhan
perkotaan
4.
Untuk mengetahui intervensi yang di
lakukan pemerintah dalam pembangunan perkotaan
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pertumbuhan Kota Terus Berlanjut
Pertumbuhan kota sangat erat
kaitannya dengan jumlah penduduk yang hidup dan tinggal di daerah
perkotaan (urbanisasi). Analisis tentang
petumbuhan wilayah perkotaan tentunya harus dikaitkan dengan perkembangan
jumlah penduduk yang tinggal di daerah perkotaan bersanguktan. Degan
adanya urbanisasi menjadikan pertumbuhan kota akan menajdi terus berlanjut
selagi prosesnurbanisasi masih tetap ada diperkotaan. Struktur perekonomian dan
permasalahan yang dihadapi oleh wilayah perkotaan juga ternyata tidak sama
dengan yang terdapat di wilayah pedesaaan, sehingga analisa yang diperlukan
tentunya juga berbeda.
Pertumbuhan wilayah perkotaan sangat ditentukan
oleh tingkat urbanisasi yang terdapat di wilayah bersangkutan. Urbanisasi pada
dasarnya adalah porsi jumlah penduduk yang hidup di wilayah perkotaan.
Pertumbuhan kota ditentukan oleh 3 unsur yaitu :
1)
Pertumbuhan penduduk (population growth)
2)
Perpindahan penduduk dari desa ke kota (urban-rural)
3)
Bila terjadi pemekaran wilayah perkotaan
Secara
alamiah pertumbuhan penduduk ditentukan oleh tingkat kesuburan ibu (fertility) dan tigkat kematian (mortality). Ahli ilmu ekonomi perkotaan, permasalahan
urbanisasi menekankan pembahasannya pada proses terjadinya urbanisasi dan
kekuatan yang melatar belakangi. Analisa untuk dapat memahami struktur dan pola
pertumbuhan wilayah perkotaan dan sekaligus sebagai dasar perumusan kebijakan
publik dalam rangka mendorong proses pertumbuhan dan pengendalian penduduk
sebuah wilayah perkotaan.
Kota juga
diartikan sebagai suatu wilayah dimana terdapat pemusatan (konsentrasi)
penduduk dengan berbagai jenis kegiatan ekonomi, social, budaya dan
administrasi pemerintahan. Sebuah kota meliputi konsentrasi daerah pemukiman
berpendudukan cukup besar dengan kepadatan yang relative tinggi dimana kegiatan
penduduk didominasi oleh kegiatan nonpertanian seperti industri, perdagangan,
jasa, baik dibidang keuangan, transportasi, pendidikan, kesehatan dan
pariwisata. Dengan adanya berbagai jenis kegiatan menjadikan suatu kota akan
terus bertumbuh karna suatu kota bertumbuh apabila aktivitas didalamnya terus
berlanjut.
Kota
mempunyai daya tarik yang sangat besar bagi penduduk ,baik yang
bearda di wilayah pedesaan maupun kota-kota kecil sekitarnya untuk
datang dan menetap di kota bersangkutan. Dari segi ekonomi daya tarik kota
muncul karena relatif banyak lapangan kerja yang terdapat di daerah perkotaan
dengan tingkat upah yang lebih tinggi. Sedangkan dari segi sosial kehidupan
kota lebih maju dan menyenangkan karena fasilitas kehidupan sosial dan budaya
yang lebih banyak sehingga lebih menyenangkan. Kehidupan kota juga mempunyai
aspek negative karena biaya hidup yang lebih tinggi, kemacetan lalu lintas yang
sudah mulai menjadi hambatan bagi mobilitas penduduk serta tingkat polusi udara
dan air yang lebih buruk. Dengan adanya daya tarik maka perumbuhan kota juga
akan terus berlanjut dan akan terus berkembang disuatu kota tersebut.
2.2 Suatu Kota Baik atau Buruk
Kota
merupakan pemusatan dari berbagai kegiatan yang meliputi kegiatan social,
kegiatan ekonomi, kegiatan politik, kegiatan tenaga ahli dan terampil, tenaga
buruh kasar, fasilitas-fasilitas transportasi dan komunikasi, serta kedudukan
pemimpin pemerintahan dari berbagai tingkat berada di kota. Kaitanya dengan
pertumbuhna kota kota dapat diarikan baik dan juga sebalikya, kota yang
merupakan salah satu bentuk atau salah satu pemusatan dimana pada suatu ota
memiliki segala aspek baik dari bidang pendidikan social budaya dan tersedianya
pekerjaan. Bagi masyarakat desa atau masyarakat yang urbanisasi kekota memiliki
dampak positif dari pertumbuhan kota dimana masyarakat yang bertujuan mencari
pekerjaan dikota bisa merasakan atau mendapatkan pekerjaan disuatu kota. Suatu
kota juga dikatakan baik apabila dalam kota tersebut bisa melayani dan memiliki
fasilitas infrastruktur dan bisa melayani masalah-masalah yang timbul dari masayarakat kota.
Kota juga
dikatakan baik apabila masyarakat atau penduduk kota yang dominan dari
masyarakat desa memliki ketercukupan, baik dalam bahan pokok maupun bahan
dasar. Dengan pertumbuhan kota juga dapat menimbulkan hal yang positif bagi
masyarakat karena dengan perumbuhan kota masyarakat dapat meningkatkan
pendapatan hal
ini karena seiring dengan munculnya beragam jenis kegiatan seperti industri,
transportasi atau pertanian maka kesejahteraan masyarakat akan meningkat secara
perlahan-lahan.
Akan tetapi dengan hal yang
dimenimbulkan dampak positif tidak dapat dipungkiri suatu kota juga bisa
berdampak buruk apabila :
a.
Jumlah penduduk desa yang pergi kekota tanpa
keahlian menimbulkan permasalahan bagi daerah perkotaan yaitu semakin
meningkatnya jumlah pengangguran dan penduduk miskin.
b.
Penduduk dengan pendapatan rendah kesulitan
mencukupi kebutuhan hidupnya seperti sandang, pangan, papan, kesehatan,
pendidikan, hiburan dan lain-lain.
c.
Nilai lahan diperkotaan yang mahal, memaksa warga
menggunakan lahan atau tempat yang tidak layak untuk permukiman misal :
dibataran sungai, pinggiran rel kereta api, kuburan dan kolong jembatan.
Umumnya permukiman yang terbentuk ialah permukiman kumuh.
d.
Terjadi degradasi kualitas lingkungan, peningkatan
jumlah penduduk kota yang pesat mendorong pembangunan rumah-rumah diwilayah
kota. Permukiman baru muncul dikota-kota seperti di Jakarta, Bandung, Semarang,
Yogyakarta, Surabaya, Medan, Balikpapan dan Makassar. Pertumbuhan permukiman
yang sangat cepat diperkotaan sangat berpengaruh terhadap penurunan atau
degradasi kualitas lingkungan.
2.3 Pertumbuhan Perkotaan
Di Kendalikan
Pertumbuhan
perkotaan dapat di kendalikan dengan melihat beberapa faktor yang mempengaruhi
diantaranya :
1.
Meningkatkan
kualitas penduduk
Pertumbuhan
penduduk yang tinggi dipengaruhi dengan angka kelahiran yang semakin meningkat
dan jumlah penduduk yang bermigrasi ke kota juga semakin tinggi. Cara mengendalikan
dari penduduk dengan menjalankan program keluarga berencana, meningkatkan
kualitas masyarakat, dan meminimalisir migrasi penduduk dengan melakukan
pemerataan dalam lapangan pekerjaan.
2.
Ketersediaan
sarana dan prasarana
Ketersediaan
fasilitas di perkotaan kurang memadai sehingga sebagian masyarakat di perkotaan
tidak mendapatkan pelayanan yang sesuai. Cara dari mengendalikannya dengan
mengontrol ketersediaan dari sarana dan prasarana.
2.4 Intervensi Pemerintah Terhadap
Pembangunan Perkotaan
Kota merupakan suatu tempat dimana terjadinya
konsentrasi penduduk dengan berbagai macam aktifitas baik itu social, ekonomi,
budaya, pemerintah dan sebagainya dimana tempat itu terdapat jumlah penduduk
yang sangat tinggi tetapi ruang atau wilayah terbatas. Perencanaan kota pada
dasarnya intervensi (campur tangan) terhadap perkembangan kawasan perkotaan
yang berlangsunng pesat seiring pertumbuhan penduduk. Perencanaan Kota
merupakan perencanaan fisik yang terpadu, karena perencanaan kota mempunyai
aspek yang sangat kompleks menyangkut aspek sosial-budaya, ekonomi, dan politik
dalam satu kesatuan wilayah fisik (ruang kota). Perencanaan kota memiliki
urgensi untuk dapat menyelesaikan persoalan, Perencanaan kota juga memiliki
urgensi untuk menata struktur dan relasi sosial masyarakat karena berbeda denganmasyarakat
perdesaan yang cenderung homogeny, masyarakat perkotaan terdiri atas berbagai
macam kelas dan etnis (heterogen).
Kota-kota ini terus tumbuh, dan pertumbuhan kota ini
tentu saja membawa implikasi makin beratnya tugas pemerintah kota karena harus
menyediakan pelayaanan yang informasi, sanitasi dan lain sebagainya.
Menurut Nick Devas dan C. Rakodi pemerintah harus intervensi dalam pembangunan
kota maupun dalam sistem kota. Intervensi pemerintah dalam pembangunan kota
ditempuh melalui dua cara :
a.
Secara langsung yaitu melalui
sistem perencanaan dan manjemen kota.
b.
Secara tidak langsung, yaitu
melalui sistem ekonomi yang merupakan konsekuensi dari pembangunan kota.
Intervensi pemerintah kota
dalam sistem kota adalah dalam 5 bidamng sebagai berikut
a.
Penyediaan perlindungan umum
bagi masyarakat yang meliputi, pemeliharaan ketertiban publik dan penegakan
hukum, perlindungan hidup, hak asasi dan hak milik.
b.
Pengaturan aktivitas sektor
sawasta untuk kepentingan umum.
c.
Penempatan wilayah pelayanan
publik, artinya adanya pembagian jenis pekerjaan yang diurus oleh sektor swasta
dan pihak pemerintah.
d.
Penciptaan fungsi-fungsi
pembangunan artinya pemerintah harus mampu menjkadikan sumber-sumber yang
dimilikinya untuk meningkatkan pembangunan ekonomi dan penciptaan pekerjaan
bagi sektor swasta.
e.
Adanya redistribusi pendapatan
dan kemakmurean. Hal ini merupakan fungsi pemerintah yang dapat ditempuh
melalui pemebrlakuan pajak progeresif dan kebijakan subsidi.
Dalam merumuskan kebijakan di
kota pemerintah harus benar-benar memperhatikan kekhasan masyarakat di kota
ini, karena menurut Ronald L.Krannich (Dalam A.Nurmandi, 1996) bahwa Hakikat
dari proses pembuatan atau perumusan kebijakan di kota berbeda dengan setiap
tingkat pemerintah lainnya. Di tingkat pusat, biasanya mencakup penentuan
standar prestasi, pengasab rutin, pembuatan peraturan dan pemrosesan dokumen.
Secara keseluruhan, pemerintagh pusat mempunyai kontak yang sedikit dengan
kegiatan rutin sehari-hari sebagaimana yang ditemui oleh pemerintah kota.
Pemerintah kota harus memberikan pelayanan dasar kepada penduduk kota seperti
sanitasi, pemadam kebakaran, kesehatan, pendidikan. Pelayanan-pelayanan ini
bersifat langsung dan spesifik lokal, dan menyangkut hubungan langsung dengan
penduduk kota.
Hubungan langsung atau kontak langsung antara aparat pemerintah kota dengan
penduduk kota bersifat rutin sehari-hari, yang sangat berbeda dengan pola
hubungan antara aparat pemerintah pusat dengan penduduk atau warga masyarakat.
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
DAFTAR
PUSTAKA
http://www.dosenpendidikan.com/dampak-positif-dan-negatif-interaksi-desa-kota-secara-lengkap/