Selasa, 25 September 2018

Studi kasus Pengembangan Masyarakat


MAKALAH
PENGEMBANGAN MASYARAKAT


 













NAMA  ANDRA ASWANDI
STAMBUK F23116055





S1 PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO





BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pengembangan masyarakat (community development) merupakan wawasan dasar bersistem tentang asumsi perubahan sosial terancang yang tepat dalam kurung waktu tertentu. Teori Sumber daya manusia memandang mutu penduduk sebagai kunci pembangunan dan pengembangan masyarakat. Banyak penduduk bukan beban pembangunan bila mutunya tinggi. Pengembangan hakikat manusiawi hendaknya menjadi arah pembangunan. Perbaikan mutu sumber daya manusia akan menumbuhkan inisiatif dan kewirausahaan.
Meskipun pengembangan masyarakat memiliki peran penting dalam pekerjaan sosial, pengembangan masyarakat belum sepenuhnya menjadi ciri khas praktek pekerjaan sosial. pengembangan masyarakat masih menjadi bagian dari kegiatan protesi lain, seperti perencana kota dan pengembang perumahan. Pengembangan masyarakat juga masih sering dilakukan oleh para voluntir dan aktivis pembangunan yang tidak dibayar.
Pengembangan masyarakat (community development) sebagai salah satu model pendekatan pembangunan merupakan upaya melibatkan peran aktif masyarakat beserta sumber daya lokal yang ada. Adapun pertimbangan dasar dari pengembangan masyarakat adalah yang pertama, melaksanakan perintah agama untuk membantu sesamanya dalam hal kebaikan. Kedua, adalah pertimbangan kemanusiaan, karena pada dasarnya manusia itu bersaudara. Sehingga pengembangan masyarakat mempunyai tujuan untuk membantu meningkatkan kemampuan masyarakat, agar mereka dapat hidup lebih baik dalam arti mutu atau kualitas hidupnya.

B.     Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah pada makalah in adalah :
a.       Apa itu pengembangan masyarakat?
b.      Bagaiaman konsep pendekatan masyarakat yang ada disekelilingmu?
BAB II
STUDI PUSTAKA

Pengembangan masyarakat dapat didefinisikan sebagai metode yang yang memungkinkan orang dapat meningkatkan kualitas hidupnya, serta mampu memperbesar pengaruhnya terhadap proses-proses yang mempengaruhi kehidupannya. Selain itupengembangan masyarakat juga merupakan suatu proses swadaya masyarakat yang diintegrasikan dengan usaha-usaha pemerintah setempat. Pengembangan ini  berguna untuk meningkatkan kondisi masyarakat di bidang ekonomi, sosial, politik dan budaya. Sebagai sebuah metode atau pendekatan yang relatif baru, pengembangan masayarakat menekankan adanya proses pemberdayaan, partisipasi, dan peranan langsung warga komunitas dalam proses pembangunan di tingkat komunitas dan antarkomunitas. Secara khusus pengembangan masyarakat  berkenaan dengan upaya pemenuhan kebutuhan orang-orang yang tidak beruntung atau tertindas, baik yang disebabkan oleh kemiskinan maupun oleh diskriminasi berdasarkan kelas sosial, suku, gender, jenis kelamin, usia, dan kecacatan. Pengembangan masyarakat memiliki fokus terhadap upaya menolong anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama, mengidentifikasi kebutuhan bersama dan kemudian melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan tersebut.

Kemenangan kaum sosialis nampaknya begitu terasa dengan paradigma desentralisasi pembangunan yang dipakai pemerintah. UU. No.6 Tahun 2014 Tentang Desa menjadi salah satu bukti nyata. Desa yang selama ini menjadi obyek pembangunan sejak orde baru sekarang dikembalikan sebagai subyek pembangunan. Kebijakan ini mengembalikan desa pada masa penjajahan Belanda dimana ada konstitusi yang mengatur otonomi pembangunanya secara mandiri.

Pada hakekatnya, kegiatan pengembangan masyarakat adalah sebuah pembangunan yang menciptakan kondisi yang menguntungkan bagi kemampuan hidup diberbagai bidang, yaitu kondisi yang menguntungkan terciptanya partisipasi masyarakat dan adanya kepercayaan penuh pada masyarakat. Pengembangan masyarakat memiliki tujuan yaitu melakukan pada setiap aspek kehidupan masyarakat baik ekonomi, sosisal budaya, baik aspek kehidupan lain agar terciptanya kehidupan yang sejahtera. selain itu juga untuk membangun kehidupan manusia sebagai individu dan sebagai anggota komunitasnya dengan cara mengembangkan pandangan, kemandirian, dedikasi terhadap tujuan komunitas dan kerjasama


Secara etimologi, Pengembangan Masyarakat atau communitydevelopment terdiri
dari dua konsep, yaitu “pengembangan” dan “masyarakat”. Pengembangan atau pembangunan memiliki makna usaha bersama dan terencanauntuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Bidang-bidang pembangunanbiasanya meliputi beberapa sektor, yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan dansosial-budaya. Sedangkan masyarakat menurut Sidi Gazalba berasal dari Bahasa Arab yakni Syarikah, kata ini dalam Bahasa Indonesia mengalami perubahanmenjadi Serikat yang di dalamnya tersimpul unsur-unsur pengertian, di antaranyaberhubungan dengan pembentukan suatu kelompok, golongan atau kumpulan.

Kata masyarakat hanya dipakai untuk menamakan pergaulan hidup, jika BahasaInggris disebut social maka dalam Bahasa Arab disebut dengan Al-Mujtama’. Masyarakat dapat diartikan dalam dua konsep, yaitu :
a.      Masyarakat sebagai sebuah “tempat bersama”, yakni sebuah wilayah geografi yang sama. Sebagai contoh, sebuah rukun tetangga, perumahan didaerah perkotaan atau sebuah kampung di wilayah pedesaan.
b.      Masyarakat sebagai “kepentingan bersama”, yakni kesamaan kepentinganberdasarkan kebudayaan dan identitas. Sebagai contoh, kepentinganbersama pada masyarakat etnis minoritas atau kepentingan bersamaberdasarkan identifikasi kebutuhan tertentu seperti halnya pada kasus paraorang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus (anak cacatphisik) atau bekas para pengguna pelayanan kesehatan mental. Secara terminologi, istilah pengembangan masyarakat dalam Kamus Bahasa Indonesia diartikan sebagai usaha bersama yang dilakukan oleh pendudukatau masyarakat untuk memenuhi kebutuhannya. Pengembangan masyarakat jugadapat diartikan sebagai sebuah proses penyadaran dan penggalian potensi lokalmasyarakat dengan tujuan untuk memecahkan permasalahan mereka sehari-hari.









BAB III
PEMBAHASAN

Pengembangan masyarakat (community development) adalah konsep dasar yang menggaris bawahi sjumlah istilah yang telah digunakan sejak lama seperti community resourcedevelopment, rural areas development, community economic development, rural revitalisation, dan community based development. Pengembangan masyarakat mempunyai dua makna dasar yang sangat penting ; pertama pengembangan yang menunjukan perubahan ke arah kemajuan yang terencana dan bersfiat gradual, dan masyarakat yang menunjukan kualitas hubungan sebuah relasi sosial. Keragaman dalam menginterpretasikan pengembangan masyarakat semakin meluas mulai perbedaan orientasi nilai budaya sampai denga tujuan dari berbagai kalangan yuang mengguanakan istilah tersebut.  Ada yang bertujuan menggususr struktur kekuatan politik, meningkatkan kekuatan komunitas bisnis, dan pembangunan kebudayaan.
Untuk pengembangan masyarakat kota atau yang ada disekeliling saya yaitu sangat jelas perbedaannya dimana pengebangan masyarakat kota sangat menunjang dimana dapat kita lihat pada segi ekonomi dimana pada segi ini sudah terlihat jelas perbedaan yang menunjang untuk memakmurkan kehidupan masyarakat kota. Akan tetapi tidak semua bukan berarti pada segi ini yang tidak memiliki kelemahan. Adapun kelemahan yang merupakan tujuan utama yang harus dicapai dalam pengembangan masyarakat adalah yaitu menunjukkan relasi sosial akan tetapi dengan adanya pembangunan yang mewah dalam bidang ekonomi tidak memungkinkan lagi untuk saling berkomunikasi pada kelompok lain atau biasaya kita kenal dengan tawar menawar seperti dapat kita lihat dipasar yang memiliki konsep sosial yang tinggi. Itu merupakan kelemahan yang ada dalam pembangunan dalam bidang ekonomi yang semakin maju di masyarakat kota atau yang saya analisis.
Masyarakat kota bisa terjadi karena adanya perkembangan masyarakat desa. Hal ini bisa berlangsung secara lambat (evolusi) maupun secara cepat (revolusi). Perubahan secara evolusi berlangsung sangat lama dan tidak direncanakan, yang terjadi karena dorongan pemenuhan kebutuhan yang lebih kompleks. Sedangkan perubahan secara revolusi berlangsung cepat dan bersifat mendasar. Misalnya revolusi industri di Inggris, memberi pengaruh yang sangat besar pada perkembangan desa untuk menjadi masyarakat kota yang berbasis IPTEK.
Pada aspek sosial dalam perkembangan masyarakat kota sangatlah berubah dengan masyarakat desa dimana pada saat ini masyarakat kota atau yang ada disekeliling saya khususnya dikota palu memiliki aspek sosial yang semakin hari semakin memudar kenapa dmikian pada aspek ini sudah tidak sangat dipentingkan itu dikarenakan karena masyarakat kota masing-masing individu memiliki kesibukan masing masing, dikernakan aspek sosial untuk saling berkomunikasi dengam masyarakat sekitar sudahlah sangat kurang itu karena pada kelompok sekitar saya memiliki tujuan atau pekerjaan yang berbeda oleh karenanya sosial ketetangga sudahlah sangat berkurang. Karena pada aspek ini setiap orang memiliki kepentingan yang bebeda dan makin lama semakin meninggalkan tradisi karena lebih mementingkan kontrak dengan pihak terkait.
Ada beberapa faktor pendorong agar pengembangan masyarakt kota bisa dicapi dalam semua aspek yaitu, Perubahan situasi sosial, Perubahan situasi ekonomi dan Perubahan situasi sosial. Selain itu juga terdapat penghambat dinamika masyarakat kota dalam pengembangan masyarakat yaitu, adanaya konflik anatara anggota kelompok, adanya perbedaan kepentingan, adanya perbedaan paham.  





















BAB IV
PENUTUP
A.     Kesimpulan
Pengembangan masyarakat dapat dipandang dari dua sudut yaitu dalam arti luasberarti perubahan sosial berencana, dimana sasaran pengembangan masyarakat adlaha perbaiakan dan peningkatan bidang ekonomi, teknologi bahakan politik dan sosial.Sedangkan dalam arti sempit, berarti perubahan sosiala berencana di lokalitas tertentu,sepoerti kampung, desa, kota kecil atau kota besar. Pengertina dalam arti sempit ini dikaitkan dengan berbagsi proyek atau program yang langsung berhubungan dengan upaya pemenuhan kebutuhan dan pengurusan kepentingan lokalitas atau masyarakat setempat, dan sepanjang mampu dilakukan oleh masyarakat itu sendiri.
Istilah pengembangan masyarakat dalam arti sempit dianggap lebih humanistik karena lebih menitik beratkan pada kemampuan pengembangan kemampuan dan prakarsa dari komuniti. Bantuan dan intervansi dari luar sekedar sebagai stimula yang memacu tumbuh dan berkembangnya kemampuan dari dlam komunitas itu sendiri, dengan perkataan lain bantuan dan intervensi dari luar harus di dudukkan sebagai bagian dari proses membina kemampuan masyarakat.
B.     Saran
Apabila terdapat kekurangan dalam pembuatan makalah ini kami mengharapkan kritik dan sarannya guna menjadi intropeksi diri kelompok kami kedepannya agar menjadi lebih baik lagi.













DAFTAR PUSTAKA


Amri M, Sarosa W. 2008. CSR untuk Penguatan Lokal Kohesi Sosial. Jakarta[ID]: Indonesia Business Links
Radyati MRN. 2008. CSR untuk Pemberdayaan Ekonomi Lokal. Jakarta[ID]: Indonesia Business Links









Makalah Pengembangan Masyarakat


[PENGEMBANGAN MASYARAKAT]

Text Box: ANDRA ASWANDI
F23116055
PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA
JURUSAN ARSITEKTUR
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS TADULAKO
 

 

BAB I
PENDAHULUAN

Pengembangan masyarakat merupakan sebagai metode yang memungkinkan orang dapat meningkatkan kualitas hidupnya, serta memperbesar pengaruhnya terhadap proses-proses dapat meningkatkan kualitas hidupnya.  Secara khusus pengembangan masyarakat  berkenaan dengan upaya pemenuhan kebutuhan orang-orang yang tidak beruntung atau tertindas, baik yang disebabkan oleh kemiskinan maupun oleh diskriminasi berdasarkan kelas sosial, suku, gender, jenis kelamin, usia, dan kecacatan. Pengembangan masyarakat memiliki fokus terhadap upaya menolong anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama, mengidentifikasi kebutuhan bersama dan kemudian melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pengembangan ini  berguna untuk meningkatkan kondisi masyarakat di bidang ekonomi, sosial, politik dan budaya. Sebagai sebuah metode atau pendekatan yang relatif baru, pengembangan masayarakat menekankan adanya proses pemberdayaan, partisipasi, dan peranan langsung warga komunitas dalam proses pembangunan di tingkat komunitas dan antarkomunitas.
Dalam konsep pengembangan masyarakat, dikenal istilah komunitas. Komunitas adalah warga dalam wilayah tertentu yang memiliki tujuan bersama. Terdapat 3 tipe dalam komunitas, pertama tipe yang terbentuk berdasarkan aspek tempat tinggal, lokalitas atau geografi, contohnya komunitas pinggir desa, komunitas desa, dan komunitas pedalaman. Tipe kedua adalah tipe yang terbentuk berdasarkan kesamaan rasa atau ciri sosial budaya, contohnya komunitas Arab, komunitas Madura, komunitas Jawa. Ketiga, komunitas keperhatian, contohnya komunitas pecinta mobil kuno dan komunitas pecinta bulutangkis. Selanjutnya, dikenal dua model dalam pengembangan masyarakat, yaitu model Amerika serta model Inggris.
Dalam berbagai kasus pengembangan masyarakat digunakan sebagai cara untuk memperbaiki pelayanan dan fasilitas publik, menciptakan tanggung jawab pemeritah lokal, meningkatkan partisipassi masyarakat, memperbaiki kepemimpinan, membangun kelembagaan baru, melaksanakan pembangunan ekonomi dan fisik, dan mengembangkan perencanaan fisik dan lingkungan. Perdebatan selanjutnya menentukan apkah pengembangan masyarakat seharusnya dikonntrol oleh suatu llembaga yang bersifat sentralitas atau kelompok masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Pengembangan masyarakat (community development) adalah konsep dasar yang menggaris bawahi sjumlah istilah yang telah digunakan sejak lama seperti community resourcedevelopment, rural areas development, community economic development, rural revitalisation, dan community based development. Pengembangan masyarakat mempunyai dua makna dasar yang sangat penting, pertama pengembangan yang menunjukan perubahan ke arah kemajuan yang terencana dan bersfiat gradual, dan masyarakat yang menunjukan kualitas hubungan sebuah relasi sosial. Keragaman dalam menginterpretasikan pengembangan masyarakat semakin meluas mulai perbedaan orientasi nilai budaya sampai denga tujuan dari berbagai kalangan yuang mengguanakan istilah tersebut.  Ada yang bertujuan menggususr struktur kekuatan politik, meningkatkan kekuatan komunitas bisnis, dan pembangunan kebudayaan. Berbicara tentang pengembangan masyarakat, maka kita akan banyak bersinggungan dengan istilah-istilah yang terkait dengan pengembangan masyarakat seperti komunitas (community), pengembangan (development), urban, rural, society. Pandangan tentang pengembangan masyarakat tidak hanya satu macam, namun ada banyak perspektif yang membahas tentang pengembangan masyarakat ini.
Pengembangan masyarakat community development menggambarkan makna yg penting dari dua konsep community, bermakna kualitas hubungan social dan development yang bermakna perubahan ke arah kemajuan yang terencana dan bersifat gradual. Sedangkan pengembangan kelembagaan sinonim dengan  pembinaan kelembagaan (institution development) yaitu suatu proses untuk memperbaiki kemampuan lembaga guna mengefektifkan penggunaan sumber daya manusia dengan keuangan yang tersedia. Proses pengembangan masyarakat akan dapat berjalan dengan baik kalau didukung oleh modal sosial maupun kapital sosial yang baik pula.
Ruang Lingkup Pengembangan Masyarakat
Pengembangan masyarakat memiliki fokus terhadap upaya menolong anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama, mengidentifikasi kebutuhan bersama dan kemudian melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pengembangan masyarakat seringkali diimplementasikan dalam bentuk (a) proyek-proyek pembangunan yang memungkinkan anggota masyarakat memperoleh dukungan dalam memenuhi kebutuhannya atau melalui (b) kampanye dan aksi sosial yang memungkinkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh pihak-pihak lain yang bertanggung jawab (Payne, 1995:165). 
Pengembangan masyarakat (community development) terdiri dari dua konsep, yaitu “pengembangan” dan “masyarakat”. Secara singkat, pengembangan atau pembangunan merupakan usaha bersama dan terencana untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia. Bidang-bidang pembangunan biasanya meliputi beberapa sektor, yaitu ekonomi, pendidikan, kesehatan dan sosial-budaya. Masyarakat dapat diartikan dalam dua konsep, yaitu (Mayo, 1998:162):
a.       Masyarakat sebagai sebuah “tempat bersama”, yakni sebuah wilayah geografi yang sama. Sebagai contoh, sebuah rukun tetangga, perumahan di daerah perkotaan atau sebuah kampung di wilayah pedesaan.
b.      Masyarakat sebagai “kepentingan bersama”, yakni kesamaan kepentingan berdasarkan kebudayaan dan identitas. Sebagai contoh, kepentingan bersama pada masyarakat etnis minoritas atau kepentingan bersama berdasarkan identifikasi kebutuhan tertentu seperti halnya pada kasus para orang tua yang memiliki anak dengan kebutuhan khusus (anak cacat phisik) atau bekas para pengguna pelayanan kesehatan mental.
Istilah masyarakat dalam pengembangan masyarakat biasanya diterapkan terhadap pelayanan-pelayanan sosial kemasyarakatan yang membedakannya dengan pelayanan-pelayanan sosial kelembagaan. Pelayanan perawatan manula yang diberikan di rumah mereka dan/atau di pusat-pusat pelayanan yang terletak di suatu masyarakat merupakan contoh pelayanan sosial kemasyarakatan. Sedangkan perawatan manula di sebuah rumahsakit khusus manula adalah contoh pelayanan sosial kelembagaan. Istilah masyarakat juga sering dikontraskan dengan “negara”. Misalnya, “sektor masyarakat” sering diasosiasikan dengan bentuk-bentuk pemberian pelayanan sosial yang kecil, informal dan bersifat bottom-up. Sedangkan lawannya, yakni “sektor publik”, kerap diartikan sebagai bentuk-bentuk pelayanan sosial yang relatif lebih besar dan lebih birokratis.
            Pengembangan masyarakat yang berbasis masyarakat seringkali diartikan dengan pelayanan sosial gratis dan swadaya yang biasanya muncul sebagai respon terhadap melebarnya kesenjangan antara menurunnya jumlah pemberi pelayanan dengan meningkatnya jumlah orang yang membutuhkan pelayanan. Pengembangan masyarakat juga umumnya diartikan sebagai pelayanan yang menggunakan pendekatan-pendekatan yang lebih bernuansa pemberdayaan (empowerment) yang memperhatikan keragaman pengguna dan pemberi pelayanan. 
Dengan demikian, Pengembangan masyarakat dapat didefinisikan sebagai metoda yang memungkinkan orang dapat meningkatkan kualitas hidupnya serta mampu memperbesar pengaruhnya terhadap proses-proses yang mempengaruhi kehidupannya (AMA, 1993). Menurut Twelvetrees (1991:1), pengembangan masyarakat adalah “the process of assisting ordinary people to improve their own communities by undertaking collective actions.” Secara khusus pengembangan masyarakat berkenaan dengan upaya pemenuhan kebutuhan orang-orang yang tidak beruntung atau tertindas, baik yang disebabkan oleh kemiskinan maupun oleh diskriminasi berdasarkan kelas sosial, suku, jender, jenis kelamin, usia, dan kecacatan.

Dalam paradigma pembangunan berkelanjutan dimana diartikan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa mengurangi kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhannya, mempunyai 3 pilar utama (pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan & keberlanjutan) yang bersumber dari dua gagasan penting yaitu : (1) gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan esensial kaum miskin sedunia, yang harus diberi prioritas utama. (2) gagasan keterbatasan yang bersumber pada kondisi teknologi dan organisasi social masyarakat terhadap kemampuan lingkungan untuk memenuhi kebutuhan masa kini dan hari depan. Jadi dalam paradigma ini tujuan pembangunan ekonomi dan sosial harus diupayakan dengan keberlanjutannya yang artinya tidak harus memenuhi kebutuhan saat ini tanpa memperdulikan kebutuhan masa yang akan datang, akan tetapi mengusahakan agar keberlanjutan pemenuhan kebutuhan tersebut pada masa selanjutnya pada generasi kemudian.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, industri tidak lagi dituntut untuk hanya mewujudkan citranya melalui kampanye yang baik namun juga harus mampu menunjukkan akuntabilitasnya kepada kepentingan publik. Pengusahaan yang dapat bertanggungjawab akan memperhatikan corporate social responsibility semaksimal mungkin, yang didukung oleh good corporate governance.
Pengembangan masyarakat didefinisikan sebagai :”sebuah model pengembangan masyarakat yang menekankan pada partisipasi penuh seluruh warga masyarakat”. Masalah utama dalam CD/LD adalah sosial ekonomi. 
BAB III
KESIMPULAN

Pengembangan masyarakat seharusnya berfokus pada usaha pemberdayaan masyarakat pada suatu komunitas sehingga mereka memiliki kemampuan dan kesetaraan dengan stakeholder lain.  Pemberdaayaan masyarakat bisa diartikan menjadikan masyarakat sebagai subjek pembangunan yang selaras dengan konsep people centered development. Pemberdayaan ini bisa terjadi pada tingkatan individu, keluarga, kelompok social maupun komunitas. Tanpa adanya pemberdayaan, masyarakat kelas bawah atau kelompok yang lemah akan terus tersisihkan dan tertindas tanpa tahu kapan dan bagaimana mereka bisa keluar dari kondisi mereka yang memprihatinkan. 

Dalam pemberdayaan masyarakat, dituntut pula partisipasi masyarakat dalam keseluruhan proses pembangunan mulai perencanaan sampai implementasi di lingkungan mereka tinggal. Keterlibatan masyarakat baik secara fisik, material, maupun finansial diharapkan akan meningkatkan rasa kebersamaan dan rasa memiliki proses dan hasil pembangunan yang dilakukan pada masyarakat tersebut.










DAFTAR PUSTAKA


www.google.com diakses pada tanggal 16 sep 2018 00.00 waktu  WITA