[PENGEMBANGAN MASYARAKAT]
|
BAB I
PENDAHULUAN
Pengembangan masyarakat merupakan sebagai
metode yang memungkinkan orang dapat meningkatkan kualitas hidupnya, serta
memperbesar pengaruhnya terhadap proses-proses dapat meningkatkan kualitas
hidupnya. Secara
khusus pengembangan masyarakat berkenaan dengan upaya pemenuhan
kebutuhan orang-orang yang tidak beruntung atau tertindas, baik yang disebabkan
oleh kemiskinan maupun oleh diskriminasi berdasarkan kelas sosial, suku,
gender, jenis kelamin, usia, dan kecacatan. Pengembangan masyarakat memiliki
fokus terhadap upaya menolong anggota masyarakat yang memiliki kesamaan minat
untuk bekerja sama, mengidentifikasi kebutuhan bersama dan kemudian melakukan
kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Pengembangan
ini berguna untuk meningkatkan kondisi masyarakat di bidang ekonomi,
sosial, politik dan budaya. Sebagai sebuah metode atau pendekatan yang relatif
baru, pengembangan masayarakat menekankan adanya proses pemberdayaan,
partisipasi, dan peranan langsung warga komunitas dalam proses pembangunan di
tingkat komunitas dan antarkomunitas.
Dalam
konsep pengembangan masyarakat, dikenal istilah komunitas. Komunitas adalah
warga dalam wilayah tertentu yang memiliki tujuan bersama. Terdapat 3 tipe
dalam komunitas, pertama tipe yang terbentuk berdasarkan aspek tempat tinggal,
lokalitas atau geografi, contohnya komunitas pinggir desa, komunitas desa, dan
komunitas pedalaman. Tipe kedua adalah tipe yang terbentuk berdasarkan kesamaan
rasa atau ciri sosial budaya, contohnya komunitas Arab, komunitas Madura,
komunitas Jawa. Ketiga, komunitas keperhatian, contohnya komunitas pecinta
mobil kuno dan komunitas pecinta bulutangkis. Selanjutnya, dikenal dua model
dalam pengembangan masyarakat, yaitu model Amerika serta model Inggris.
Dalam berbagai kasus
pengembangan masyarakat digunakan sebagai cara untuk memperbaiki pelayanan dan
fasilitas publik, menciptakan tanggung jawab pemeritah lokal, meningkatkan
partisipassi masyarakat, memperbaiki kepemimpinan, membangun kelembagaan baru,
melaksanakan pembangunan ekonomi dan fisik, dan mengembangkan perencanaan fisik
dan lingkungan. Perdebatan selanjutnya menentukan apkah pengembangan masyarakat
seharusnya dikonntrol oleh suatu llembaga yang bersifat sentralitas atau
kelompok masyarakat.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Pengembangan masyarakat (community development) adalah
konsep dasar yang menggaris bawahi sjumlah istilah yang telah
digunakan sejak lama seperti community resourcedevelopment, rural areas
development, community economic development, rural revitalisation, dan community
based development. Pengembangan masyarakat mempunyai dua makna dasar
yang sangat penting, pertama pengembangan yang menunjukan perubahan ke arah
kemajuan yang terencana dan bersfiat gradual, dan masyarakat yang menunjukan
kualitas hubungan sebuah relasi sosial. Keragaman dalam menginterpretasikan
pengembangan masyarakat semakin meluas mulai perbedaan orientasi nilai budaya
sampai denga tujuan dari berbagai kalangan yuang mengguanakan istilah
tersebut. Ada yang bertujuan menggususr struktur kekuatan politik,
meningkatkan kekuatan komunitas bisnis, dan pembangunan kebudayaan. Berbicara tentang pengembangan masyarakat, maka kita akan
banyak bersinggungan dengan istilah-istilah yang terkait dengan pengembangan
masyarakat seperti komunitas (community), pengembangan (development), urban,
rural, society. Pandangan tentang pengembangan masyarakat tidak hanya satu
macam, namun ada banyak perspektif yang membahas tentang pengembangan
masyarakat ini.
Pengembangan masyarakat community development menggambarkan
makna yg penting dari dua konsep community, bermakna kualitas hubungan social
dan development yang bermakna perubahan ke arah kemajuan yang terencana dan
bersifat gradual. Sedangkan pengembangan kelembagaan sinonim dengan
pembinaan kelembagaan (institution development) yaitu suatu proses untuk
memperbaiki kemampuan lembaga guna mengefektifkan penggunaan sumber daya
manusia dengan keuangan yang tersedia. Proses pengembangan masyarakat akan
dapat berjalan dengan baik kalau didukung oleh modal sosial maupun kapital
sosial yang baik pula.
Ruang Lingkup Pengembangan
Masyarakat
Pengembangan
masyarakat memiliki fokus terhadap upaya menolong anggota masyarakat yang
memiliki kesamaan minat untuk bekerja sama, mengidentifikasi kebutuhan bersama
dan kemudian melakukan kegiatan bersama untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pengembangan masyarakat seringkali diimplementasikan dalam bentuk (a)
proyek-proyek pembangunan yang memungkinkan anggota masyarakat memperoleh
dukungan dalam memenuhi kebutuhannya atau melalui (b) kampanye dan aksi sosial
yang memungkinkan kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat dipenuhi oleh pihak-pihak
lain yang bertanggung jawab (Payne, 1995:165).
Pengembangan
masyarakat (community development) terdiri dari dua konsep, yaitu “pengembangan”
dan “masyarakat”. Secara singkat, pengembangan atau pembangunan merupakan usaha
bersama dan terencana untuk meningkatkan kualitas kehidupan manusia.
Bidang-bidang pembangunan biasanya meliputi beberapa sektor, yaitu ekonomi,
pendidikan, kesehatan dan sosial-budaya. Masyarakat dapat diartikan dalam dua
konsep, yaitu (Mayo, 1998:162):
a.
Masyarakat
sebagai sebuah “tempat bersama”, yakni sebuah wilayah geografi yang sama.
Sebagai contoh, sebuah rukun tetangga, perumahan di daerah perkotaan atau
sebuah kampung di wilayah pedesaan.
b.
Masyarakat
sebagai “kepentingan bersama”, yakni kesamaan kepentingan berdasarkan
kebudayaan dan identitas. Sebagai contoh, kepentingan bersama pada masyarakat
etnis minoritas atau kepentingan bersama berdasarkan identifikasi kebutuhan
tertentu seperti halnya pada kasus para orang tua yang memiliki anak dengan
kebutuhan khusus (anak cacat phisik) atau bekas para pengguna pelayanan
kesehatan mental.
Istilah
masyarakat dalam pengembangan masyarakat biasanya diterapkan terhadap pelayanan-pelayanan
sosial kemasyarakatan yang membedakannya dengan pelayanan-pelayanan sosial
kelembagaan. Pelayanan perawatan manula yang diberikan di rumah mereka dan/atau
di pusat-pusat pelayanan yang terletak di suatu masyarakat merupakan contoh
pelayanan sosial kemasyarakatan. Sedangkan perawatan manula di sebuah
rumahsakit khusus manula adalah contoh pelayanan sosial kelembagaan. Istilah
masyarakat juga sering dikontraskan dengan “negara”. Misalnya, “sektor
masyarakat” sering diasosiasikan dengan bentuk-bentuk pemberian pelayanan
sosial yang kecil, informal dan bersifat bottom-up. Sedangkan lawannya, yakni
“sektor publik”, kerap diartikan sebagai bentuk-bentuk pelayanan sosial yang
relatif lebih besar dan lebih birokratis.
Pengembangan
masyarakat yang berbasis masyarakat seringkali diartikan dengan pelayanan
sosial gratis dan swadaya yang biasanya muncul sebagai respon terhadap
melebarnya kesenjangan antara menurunnya jumlah pemberi pelayanan dengan
meningkatnya jumlah orang yang membutuhkan pelayanan. Pengembangan masyarakat
juga umumnya diartikan sebagai pelayanan yang menggunakan pendekatan-pendekatan
yang lebih bernuansa pemberdayaan (empowerment) yang memperhatikan keragaman
pengguna dan pemberi pelayanan.
Dengan
demikian, Pengembangan masyarakat dapat didefinisikan sebagai metoda yang
memungkinkan orang dapat meningkatkan kualitas hidupnya serta mampu memperbesar
pengaruhnya terhadap proses-proses yang mempengaruhi kehidupannya (AMA, 1993).
Menurut Twelvetrees (1991:1), pengembangan masyarakat adalah “the process of
assisting ordinary people to improve their own communities by undertaking
collective actions.” Secara khusus pengembangan masyarakat berkenaan dengan
upaya pemenuhan kebutuhan orang-orang yang tidak beruntung atau tertindas, baik
yang disebabkan oleh kemiskinan maupun oleh diskriminasi berdasarkan kelas
sosial, suku, jender, jenis kelamin, usia, dan kecacatan.
Dalam paradigma pembangunan berkelanjutan dimana
diartikan sebagai pembangunan yang memenuhi kebutuhan masa kini tanpa
mengurangi kemampuan generasi masa depan untuk memenuhi kebutuhannya, mempunyai
3 pilar utama (pertumbuhan ekonomi, pengentasan kemiskinan & keberlanjutan)
yang bersumber dari dua gagasan penting yaitu : (1) gagasan kebutuhan,
khususnya kebutuhan esensial kaum miskin sedunia, yang harus diberi prioritas
utama. (2) gagasan keterbatasan yang bersumber pada kondisi teknologi dan
organisasi social masyarakat terhadap kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan masa kini dan hari depan. Jadi dalam paradigma ini tujuan pembangunan
ekonomi dan sosial harus diupayakan dengan keberlanjutannya yang artinya tidak
harus memenuhi kebutuhan saat ini tanpa memperdulikan kebutuhan masa yang akan
datang, akan tetapi mengusahakan agar keberlanjutan pemenuhan kebutuhan
tersebut pada masa selanjutnya pada generasi kemudian.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, industri tidak lagi dituntut untuk hanya mewujudkan citranya melalui kampanye yang baik namun juga harus mampu menunjukkan akuntabilitasnya kepada kepentingan publik. Pengusahaan yang dapat bertanggungjawab akan memperhatikan corporate social responsibility semaksimal mungkin, yang didukung oleh good corporate governance.
Berkaitan dengan hal tersebut diatas, industri tidak lagi dituntut untuk hanya mewujudkan citranya melalui kampanye yang baik namun juga harus mampu menunjukkan akuntabilitasnya kepada kepentingan publik. Pengusahaan yang dapat bertanggungjawab akan memperhatikan corporate social responsibility semaksimal mungkin, yang didukung oleh good corporate governance.
Pengembangan masyarakat
didefinisikan sebagai :”sebuah model pengembangan masyarakat yang menekankan
pada partisipasi penuh seluruh warga masyarakat”. Masalah utama dalam CD/LD
adalah sosial ekonomi.
BAB
III
KESIMPULAN
Pengembangan
masyarakat seharusnya berfokus pada usaha
pemberdayaan masyarakat pada suatu komunitas sehingga mereka memiliki kemampuan
dan kesetaraan dengan stakeholder lain. Pemberdaayaan masyarakat bisa
diartikan menjadikan masyarakat sebagai subjek pembangunan yang selaras dengan
konsep people centered development. Pemberdayaan ini bisa terjadi pada tingkatan
individu, keluarga, kelompok social maupun komunitas. Tanpa adanya
pemberdayaan, masyarakat kelas bawah atau kelompok yang lemah akan terus
tersisihkan dan tertindas tanpa tahu kapan dan bagaimana mereka bisa keluar
dari kondisi mereka yang memprihatinkan.
Dalam pemberdayaan masyarakat, dituntut pula partisipasi
masyarakat dalam keseluruhan proses pembangunan mulai perencanaan sampai
implementasi di lingkungan mereka tinggal. Keterlibatan masyarakat baik secara
fisik, material, maupun finansial diharapkan akan meningkatkan rasa kebersamaan
dan rasa memiliki proses dan hasil pembangunan yang dilakukan pada masyarakat
tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
www.google.com
diakses pada tanggal 16 sep 2018 00.00 waktu
WITA
0 komentar:
Posting Komentar