Sabtu, 11 Maret 2017

Hubungan antar makna



MAKALAH HUBUNGAN ANTAR MAKNA

 

KELOPOK 6 :
1.     ANDRA ASWANDI               F 231 16 055
2.     SHAFFIRA  ANDINI              F 231 16 115
3.     ERIKA GALIB                        F 231 16 065
4.     CRISTIAN TODINGBUA      F 231 16 035
5.     RISKA WINDARTI                F 231 16 007
6.     DIAZ ANJASMARA              F 231 16 042
7.     RAFIUDIN                              F 231 16 108
           
MATA KULIAH : BAHASA INDONESIA
PROGRAM STUDI : PWK
JURUSAN : ARSITEKTUR
FAKULTAS :TEKNIK
UNIVERSITAS TADOLAKO
2016/2017
KATA PENGANTAR
              Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah tentang “Hubungan antara makna.
       Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan serta pengetahuan kita mengenai Hubungan antara makna
. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam makalah ini terdapat kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Oleh sebab itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan demi perbaikan makalah yang telah kami buat di masa yang akan datang, mengingat tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
       Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang membacanya. Sekiranya laporan yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan saran yang membangun dari Anda demi perbaikan makalah ini di waktu yang akan datang.





PALU,14 OKTOBER 2016





 Penyusun




DAFTAR ISI

BAB 1 : PENDAHULUAN
A.     LATAR BELAKANG.................................................................................................................
B.     RUMUSAN MASALAH.............................................................................................................
C.     TUJUAN PENULISAN.............................................................................................................
BAB 2 :  PEMBAHASAN
A.     PENGERTIAN HUBUNGAN ANTAR MAKNA...................................................................
B.     PENGERTIAN SINONIM.........................................................................................................
C.     PENGERTIAN ANTONIM.......................................................................................................
D.     PENGERTIAN HOMONIM.....................................................................................................
E.     PENGERTIAN HOMOFON....................................................................................................
F.      PENGERTIAN HOMOGRAFI................................................................................................
G.    PENGERTIAN POLISEMI......................................................................................................
BAB 3 : PENUTUP
A.     KESIMPULAN..........................................................................................................................
B.     SARAN.........................................................................................................................................



BAB 1
PENDAHULUAN

A.     LATAR BELAKANG
            Dalam suatu bahasa, makna kata saling berhubungan, hubungan ini disebut relaksi makna. Relasi makna dapat berwujud bermacam-macam. Dalam setiap bahasa termasuk bahasa Indonesia, seringkali kita temukan adanya hubungan kemaknaan atau relasi semantik antara sebuah kata atau satuan bahasa lainya dengan kata satuan bahasa lainnya.
            Hubungan atau relasi kemaknaan ini mungkin menyangkut hal kesamaan makna (sinonimi), kebalikan makna (antonimi) kegandaan makna (polisemi dan ambiguitas), ketercakupan makna (hiponimi), kelainan makna (homonimi), kelebihan makna (redundansi), dan sebagainya.

B.     .     Rumusan Masalah
Bentuk permasalahan yang akan dibahas oleh penulis adalah sebagai berikut:
1.        Apa pengertian sinonimi?
2.        Apa pengertian antonimi/aposisi?
3.        Apa pengrtian Homonimi, homofoni, dan homografi?
4.        Apa pengertian polisemi?

C.     TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari penulisan makalah mata kuliah BAHASA INDONESIA ini, tentang Hubungan antara Makna adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah ini, agar mahasiswa mengetahui tentang hubungan antara makna dan pembagiannya.
BAB 2
PEMBAHASAN
A.     PENGERTIAN HUBUNGAN ANTARA MAKNA

Hubungan antar makna ternyata terdapat kata yang bertentangan maknanya, hal ini di bahas dalam bagian anonimi. Selain itu terdapat pula bentuk yang sama tetapi makna berbeda, sementara ada kata yang dalam bentuknya berbeda namun maknanya lebih dari satu, makna dianggap merupakan bagian dari makna suatu ungkapan lain, hal-hal tersebut dibicarakan dalam bagian homonimi, sinonimi, polisemi, dan hoponimi.
Hubungan antar makna akan tampak pula jika kata yang akan dirangkai satu dengan yang lainnya sehingga akan terlihat makna dalam pemakaian bahasa. Makalah ini terdapat rumusan masalah yaitu apa perbedaan anonimi, sinonimi, homonimi, polisemi, hoponimi dan apa prinsip-prinsip dalam hubungan antar makna. Tujuan makalah ini adalah mengetahui perbedaan antara antonimi (lawan kata), sinonimi (persamaan kata), homonimi, polisemi, hoponimi dan prinsip-prinsip hubungan antar makna.
B.       PENGERTIAN SINONIM (PERSAMAAN KATA)
Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin dapat juga disebut sebagai persamaan kata atau padanan kata.

Contoh sinonim:
         bunga = kembang
         mati = wafat, meninggal
         hulubalang = komandan
         aku = saya
         melihat = memandang
         senang = bahagia
         kompetisi = lomba
         tunai = kontan
Dari contoh diatas dapat dilihat kata – kata bersinonim, dan tidak semua sinonim bisa dipertukarkan begitu saja.
Contoh kalimat :
Anjing meninggal ditabrak mobil
Kata meninggal pada kalimat di atas tidak tepat, karena kata meninggal lebih tepat ditujukan kepada manusia, atau kata meninggal diganti dengan kata mati. Yang lebih tepatnya anjing mati ditabrak mobil. Jadi kata sinonim bisa digunakan sesuai dengan kepada siapa yang ditujukan pembicaraan tersebut. Misalnya kata aku dan saya kedua kata tersebut bersinonim, tapi kata aku lebih tepat dipakai untuk teman sebaya, dan kata saya lebih tepat digunakan untuk orang yang lebih tua dari kita. Jadi, kata sinonim digunakan sesuai dengan waktu, tempat,bidang kegiatan,dan lain – lain.

Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam sinonim bahasa Indonesia
1)   tidak semua kata dalam bahasa Indonesia memiliki sinonim. Misalnya kata salju, batu, kuning, beras, tidak mempunyai sinonim.
2)   kata-kata  bersinonim pada bentuk dasar tetapi tidak pada bentuk jadian. Mislanya kata benar dan betul, tetapi kata kebenaran dan kebetulan tidak bersinonim.
3)   kata-kata yang tidak mempunyai sinonim pada bentuk dasar tetapi memiliki sinonim pada bentuk jadian. Misalnya kata jemur tidak mempunyai sinonim tetapi kata menjemur ada sinonimnya, yaitu mengeringkan, dan berjemur besinonim dengan berpanas.
4)   ada kata-kata yang yang dalam arti sebenarnya tidak mempunyai sinonim, tetapi dalam arti kiasan justru mempunyai sinonim, misalnya kata hitam dalam arti sebenarnya tidak mempunyai sinonim, tetapi dalam arti kiasan hitam bersnonim dengan gelap, buruk, jahat dsb.

C.     PENGERTIAN ANTONIM  (Lawan kata)
Antonim adalah ungkapan (bisa berupa kata, tetapi dapat juga berbentuk frase, atau kalimat) yang maknanya dianggap kebalikan dari makna ungkapan lain. Antonimi sering disebut dengan lawan kata, maksudnya maknanya kebalikan dari makna ungkapan lain.
Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata.
Contoh Antonim :
         naik x turun                                        
         kaya x miskin
         surga x neraka
         laki-laki x perempuan
         atas x bawah
         mahal x murah
         lebar x sempit
         besar x kecil







D.     PENGERTIAN HOMONIM
Kata homonimi berasal dari bahasa Yunani kuno onoma yang artinya nama dan homo yang artinya sama. Secara harfiah homonimi dapat diartikan sebagai nama sama untuk benda atau hal lain. secara semantik ,Verhaar (1978) memberi definisi homonimi sebagai ungkapan (berupa kata, frase atau kalimat ) tetapi maknanya tidak sama. Umpamanya antara kata pacar yang berarti inai dengan pacar yang berarti kekasih. Dan antara kata bisa yang berarti racun ular dengan kata bisa yang berarti sanggup, dapat.
E.     PENGERTIAN HOMOFON
Homofon berasal dari kata homo berarti sama dan foni (phone) berarti bunyi/suara. Homofon Adalah suatu kata dimana lafal/bunyinya sama, namun memiliki tulisan dan arti yang berbeda.
Contohkata:
1.          Masa (waktu) dengan massa (banyak orang)
Kebenaran benda masa sejarah itu sekarang sedang ramai dibicarakan media massa.
2.          Rock (aliran musik) dengan rok (bawahan)
Untuk apa penyanyi rock wanita itu menggunakan rok yang berbeda dengan warna pakaiannya?
Dan contoh kata-kata lainnya :
Sanksi (hukuman) dengan sangsi (ragu-ragu), Bank (tempat menyimpan/meminjam  uang) dengan bang (panggilan kakak laki-laki), dsb.
F.      PENGERTIAN HOMOGRAF
Homograf berasal dari kata homo berarti sama dan graph berarti tulisan. Homograf adalah suatu kata dimana tulisannya sama, namun lafal/bunyi serta artinya berbeda.
Contoh kata :
1.        Per
Apakah per (benda berbentuk spiral) pada kasur itu diproduksi lebih dari seratus buah per (setiap) hari?
2.        Memerah
Tangannya memerah (menjadi merah) setelah ia berusaha memerah (memeras/cara untuk mendapatkan susu sapi) sapi perah Pak Leo tadi pagi.
 Dan contoh kata-kata lainnya :
Apel (buah) dengan apel (kumpul), serang (nama daerah) dengan serang (mendatangi untuk menyerang), teras (depan rumah) dengan teras (lahan yang dibuat miring di dataran tinggi), dsb.
G.    PENGERTIAN POLISEMI
Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata.
Contoh :
1)          Akar
a.       Sebelum mengambil keputusan, kita harus menemukan akar permasalahannya (penyebab) terlebih dahulu.
b.      Akar- akar beringin (bagian yang menopang tumbuhan) itu hampir saja membuatku jatuh.
2)          Tangan kanan
a.       sudah belasan tahun Pak Andi menjadi tangan kanan (orang kepercayaan) atasannya.
b.      Tangan kanannya (bagian tubuh) terkilir selepas bermain bulu tangkis di lapangan tadi.
Dan contoh kata-kata lainnya adalah :
Kaki tangan (bagian tubuh dengan anak buah), darah (zat berwarna merah yang ada dalam tubuh kita dengan hubungan saudara), muka (depan dengan bagian tubuh), dsb.




BAB 3
PENUTUP

A.      KESIMPULAN

Dalam setiap bahasa, termasuk bahasa Indonesia, makna kata saling berhubungan, hubungan kata itu disebut relasi makna. Relasi makna dapat berwujud bermacam- macam antara lain Sinonim sering disebut dengan persamaan kata.Antonimi sering disebut dengan lawan kata, Polisemi lazim diartikan sebagai satuan bahasa (terutama kata, frase, ) yang memiliki makna lebih dari satu. Homonimi adalah 2 buah kata atau satuan ujaran yang bentuknya “kebetulan” sama; maknanya tentu saja berbeda, karena masing-masing merupakan kata atau bentuk ujaran yang berlainan. Homofoni adalah adanya kesamaan bunyi antara dua satuan ujaran tanpa memperhatikan ejaan.Homografi mengacu pada bentuk ujaran yang sama ortografinya atau ejaannya tetapi ucapan dan maknanya tidak sama.  
Sering kita mengartikan segala sesuatu dengan asal-asalan. Maunya mempersingkat tetapi sering juga pengertian yang kita buat justru menyesatkan.

B.     SARAN

Dengan ini kami sekelompok Penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk menyempurnakan penulisan makalah ini.namun apabila terjadi kesalahan dari penulis mohon dimaafkan,dan penulis senantiasa menerima kritik dan saran dari pembaca sebagai perbaikan makalah kedepannya,saran penulis kepada pembaca adalah agar kita tetap selalu memahami,mempelajari dan menerapkan komunikasi bahasa dalam kehidupan sehari-hari





DAFTAR PUSTAKA

Chaer, Abdul. 1995. Pengantar Semantik Bahasa Indonesia. Bandung : Rineka  Cipta
Pateda, Mansoer. 2010. Semantik. Leksikal. Bandung : Rineka Cipta
http://nurhalimahsaja.blogspot.co.id/

1 komentar: