Jurnal ini membahas tentang konstruksi sistem perencanaan
spasial di tingkat kota dengan menggunakan studi kasus integrasi
multi-perencanaan di Yulin City, China. Jurnal ini mengeksplorasi perselisihan
perencanaan spasial antara departemen-departemen di China dan ketidaksesuaian
dalam perencanaan pengembangan sistem perencanaan yang terpadu untuk mengatasi
masalah ini. Dalam
jurnal ini menekankan perlunya sistem perencanaan spasial yang terintegrasi dan
terkoordinasi di China.
China telah mengalami perkembangan ekonomi dan sosial
yang pesat dalam 30 tahun terakhir, namun kurangnya perencanaan dan regulasi
menyebabkan perkembangan spasial yang tidak teratur. Hal ini mengakibatkan
perluasan kota-kota lama, pembangunan kota-kota baru, dan konsumsi sumber daya
alam yang cepat. Masalah lingkungan dan ekologi menjadi semakin menonjol
akibatnya. Untuk mengatasi masalah ini, China telah melaksanakan pilot program
"Integrasi Multi-Perencanaan" di berbagai kota dan kabupaten sejak
tahun 2014 yang berfokus pada kasus Yulin City di Shaanxi dan mengeksplorasi
perselisihan dan konflik perencanaan spasial antara departemen-departemen yang
berbeda. Studi ini mengusulkan sistem perencanaan yang terpadu berdasarkan
teori sinergi untuk mengembangkan kepentingan bersama di wilayah tersebut juga
membahas perlunya garis kendali perencanaan dan proyek perencanaan yang
spesifik untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan di Yulin.
Sistem perencanaan saat ini di China kurang memiliki pola
yang terpadu dan teratur, dengan departemen-departemen yang memiliki peraturan
perencanaan agar terintegrasi dan koordinasi sistem perencanaan bisa terpadu
dan berkelanjutan.
0 komentar:
Posting Komentar