Pertumbuhan
wilayah disatu pihak akan menyebabkan suatu wilayah semakin maju, tetapi dilain
pihak dapat menimbukan ketimpangan perkembangan antar wilayah. Faktor endogen
yang berasal dari dalam daerah merupakan salah satu factor yang dapat
menyebabkan percepatan atau perlambatan pertumbuhan wilayah. Faktor endogen
terkait ruang (lokasi dan lingkungan alam), sumberdaya alam, infrastruktur,
sumberdaya manusia, dan kebijakan. Faktor yang juga berpengaruh terhadap
pertumbuhan dan perkembangan wilayah, adalah factor dari luar wilayah atau
faktor exogen. Faktor exogen terkait dengan adanya permintaan dari luar wilayah
(export), ketekaitan antar wilayah, investasi dari luar dan daya saing wilayah.
Dalam UTS ini
kasus studi adalah Provinsi Jawa Timur. Perbedaan pertumbuhan antar
wilayahkabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur khususnya dari segi ekonomi
keruangan sdr bahas melalui kajian:
1. Proses Pertumbuhan dan perkembangan provinsi Jawa Timur
secara keruangan
Jawa
Timur merupakan sebuah wilayah Provinsi yang terletak dibagian timur pulau Jawa
Indonesia. ibu kotanya adalah Kota Surabaya dengan luas wilayah sebanyak 48.033
Km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2022 sebanyak 41.149.974 jiwa
dengan kepadatan penduduk 857 Jiwa/Km2. Jawa timur yang merupakan
wilayah terluas dari enam Provinsi yang
ada di pulau Jawa dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua setelah Jawa
Barat. Provinsi ini juga sangat terkenal dengan pusat industri dan keuangan
kawasan tengah dan Timur Indonesia yang memiliki signifikan perekonomian cukup
tinggi yakni berkontribusi kepada PDRB Nasional sebanyak 15% pertahunnya.
Pertumbuhan dan perkembangan
secara keruangan di Provinsi Jawa Timur dibagi menjadi dua bagain besar yaitu
Jawa Barat bagian darat dan Jawa Barat bagian kepulauan Madura. Luas wilayah
Jawa Timur daratan hampir mencakup 90% dari seluruh luas wilayah, sedangkan
luas Kepulauan Madura hanya sekitar 10%. Sebanyak 9 kota dan 24 kabupaten
terletak pada Pulau Jawa dan 4 kabupaten lainnya berada di pulau Madura dan
kepulauan. Penggunaan Lahan di Wilayah Provinsi Jawa Timur di Wilayah Pulau
Jawa didominasi oleh peruntukan kebun, perkebunan dan persawahan. Hal ini
didukung dengan luasnya area lahan subur yang dipengaruhi oleh adanya gunung
berapi.
2. lokasi dan aglomerasi Provinsi
Jawa Timur
3. Ketimpangan Perkembangan antar
wilayah Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur
Pembangunan di Jawa Timur selama ini masih
terpusat di Pulau Jawa, terutama di 2 PKN dan koridor yang menghubungkannya
yaitu PKN Surabaya dan PKN Malang. Untuk mengurangi keterbatasan aksesibilitas
di Pulau Madura, sudah terdapat Jembatan Suramadu yang menghubungkan antara Pulau Jawa di Kota Surabaya dan
Pulau Madura di Kabupaten Bangkalan.
Ketidakmerataan pembangunan di Jawa Timur juga diindikasikan dengan
masih adanya daerah tertinggal di Provinsi Jawa Timur. Sebagaimana disebutkan
dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 131 Tahun 2015 tentang
Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019, terdapat 4 daerah tertinggal di
Provinsi Jawa Timur yaitu Kabupaten Bondowoso, Situbondo, Bangkalan dan
Sampang.
Dalam periode pembangunan hingga saat ini, masih didapati bahwa pembangunan
masih belum merata ke semua wilayah untuk pemerataan pembangunan sehingga
pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh wilayah di Indonesia. Secara umum,
kemajuan suatu daerah sedikit banyak dipengaruhi oleh kondisi geografinya. Hal
ini juga tidak terlepas dari Pembangunan Provinsi Jawa Timur yang memiliki
kunikan karena sebagian wilayahnya berada di Pulau Jawa dan sebagian yang lain
berada di Pulau Madura serta kepulauan kecil lainnya. Hal ini juga akan berpengaruh
terhadap pengambilan keputusan terkait penyusunan strategi dan kebijakan untuk meningkatkan
kualitas pembangunan wilayahnya.
ketimpangan suatu wilayah biasa
dialami dalam aktivitas ekonommi sebuah daerah, hal ini karena adanya
ketidaksamaan muatan Sumber Daya Alam (SDA) serta ketidak samaan kondisi
demografi yang ada disetiap wilayah tertentu. ketidaksamaan ini membuat suatu wilayah
untuk menunjang tahap pembangunan yang terlihat tidak sama sehingga di suatu
wilayah baik wilayah yang di kategorikan sebagai wilayah maju maupun wilayah
tertinggal dengan menggukur indeks williansons (IW) dimana dengan menggunakan
persamaan sebagai berikut
Dimana :
IW |
: |
Indeks Williamson |
Yi |
: |
PDRB per Kapita di
Kabupaten i |
Y |
: |
PDRB per Kapita di
Provinsi Jawa Timur |
Fi |
: |
Jumlah Penduduk di
Kabupaten i |
n |
: |
Jumlah Penduduk
Provinsi |
dari hasil perhitungan dengan menggunakan data BPS Jawa timur tahun 2014
– 2019 menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Timur mencapai 5,70% yang membawa dampak
pertumbuhan ekonomi dan dapat di katogorikan sebagai pertumbuhan ekonomi yang
berhasil. jika dilihat dari indeks Williamson (IW) yang digunakan untuk
mengukur tingkat ketimpangan wilayah Provinsi Jawa Timur dengan hasil yang di
capai (IW>0,5) jika dibandingkan dengan Provinsi lain yang ada di Pulau
Jawa. ketimpangan di Provinsi Jawa Timur salah satunya juga di akibatkan karena
adanya konsetrasi kegiatan ekonomi wilayah. karena salah satu spasial kegiatan
ekonomi atau aglomerasi dapat memberikan pengaruh adanya kesenjagan antar
daerah. faktor lain juga yang dapat mempenagruhi ketimpangan antar wilayah
adalah Pembangunan manusia dikarenakan menjadi salah satu faktor terciptanya
pembangunan yang mampu mendorong pertumbuhan yang ada di berbagai wilayah.
0 komentar:
Posting Komentar