Rabu, 11 Desember 2024

ketimpangan perkembangan antar wilay

 

Pertumbuhan wilayah disatu pihak akan menyebabkan suatu wilayah semakin maju, tetapi dilain pihak dapat menimbukan ketimpangan perkembangan antar wilayah. Faktor endogen yang berasal dari dalam daerah merupakan salah satu factor yang dapat menyebabkan percepatan atau perlambatan pertumbuhan wilayah. Faktor endogen terkait ruang (lokasi dan lingkungan alam), sumberdaya alam, infrastruktur, sumberdaya manusia, dan kebijakan. Faktor yang juga berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan wilayah, adalah factor dari luar wilayah atau faktor exogen. Faktor exogen terkait dengan adanya permintaan dari luar wilayah (export), ketekaitan antar wilayah, investasi dari luar dan daya saing wilayah.

Dalam UTS ini kasus studi adalah Provinsi Jawa Timur. Perbedaan pertumbuhan antar wilayahkabupaten/kota di Provinsi Jawa Timur khususnya dari segi ekonomi keruangan sdr bahas melalui kajian:

1. Proses Pertumbuhan dan perkembangan provinsi Jawa Timur secara keruangan

              Jawa Timur merupakan sebuah wilayah Provinsi yang terletak dibagian timur pulau Jawa Indonesia. ibu kotanya adalah Kota Surabaya dengan luas wilayah sebanyak 48.033 Km2 dengan jumlah penduduk pada tahun 2022 sebanyak 41.149.974 jiwa dengan kepadatan penduduk 857 Jiwa/Km2. Jawa timur yang merupakan wilayah terluas dari enam  Provinsi yang ada di pulau Jawa dan memiliki jumlah penduduk terbanyak kedua setelah Jawa Barat. Provinsi ini juga sangat terkenal dengan pusat industri dan keuangan kawasan tengah dan Timur Indonesia yang memiliki signifikan perekonomian cukup tinggi yakni berkontribusi kepada PDRB Nasional sebanyak 15% pertahunnya.  

Pertumbuhan dan perkembangan secara keruangan di Provinsi Jawa Timur dibagi menjadi dua bagain besar yaitu Jawa Barat bagian darat dan Jawa Barat bagian kepulauan Madura. Luas wilayah Jawa Timur daratan hampir mencakup 90% dari seluruh luas wilayah, sedangkan luas Kepulauan Madura hanya sekitar 10%. Sebanyak 9 kota dan 24 kabupaten terletak pada Pulau Jawa dan 4 kabupaten lainnya berada di pulau Madura dan kepulauan. Penggunaan Lahan di Wilayah Provinsi Jawa Timur di Wilayah Pulau Jawa didominasi oleh peruntukan kebun, perkebunan dan persawahan. Hal ini didukung dengan luasnya area lahan subur yang dipengaruhi oleh adanya gunung berapi.

 

2. lokasi dan aglomerasi Provinsi Jawa Timur

 

3. Ketimpangan Perkembangan antar wilayah Kabupaten dan Kota di Provinsi Jawa Timur

Pembangunan di Jawa Timur selama ini masih terpusat di Pulau Jawa, terutama di 2 PKN dan koridor yang menghubungkannya yaitu PKN Surabaya dan PKN Malang. Untuk mengurangi keterbatasan aksesibilitas di Pulau Madura, sudah terdapat Jembatan Suramadu         yang menghubungkan antara Pulau Jawa di Kota Surabaya dan Pulau Madura di Kabupaten Bangkalan.

Ketidakmerataan pembangunan di Jawa Timur juga diindikasikan dengan masih adanya daerah tertinggal di Provinsi Jawa Timur. Sebagaimana disebutkan dalam Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 131 Tahun 2015 tentang Penetapan Daerah Tertinggal Tahun 2015-2019, terdapat 4 daerah tertinggal di Provinsi Jawa Timur yaitu Kabupaten Bondowoso, Situbondo, Bangkalan dan Sampang.

Dalam periode pembangunan hingga saat ini, masih didapati bahwa pembangunan masih belum merata ke semua wilayah untuk pemerataan pembangunan sehingga pembangunan dapat dinikmati oleh seluruh wilayah di Indonesia. Secara umum, kemajuan suatu daerah sedikit banyak dipengaruhi oleh kondisi geografinya. Hal ini juga tidak terlepas dari Pembangunan Provinsi Jawa Timur yang memiliki kunikan karena sebagian wilayahnya berada di Pulau Jawa dan sebagian yang lain berada di Pulau Madura serta kepulauan kecil lainnya. Hal ini juga akan berpengaruh terhadap pengambilan keputusan terkait penyusunan strategi dan kebijakan untuk meningkatkan kualitas pembangunan wilayahnya.




ketimpangan suatu wilayah biasa dialami dalam aktivitas ekonommi sebuah daerah, hal ini karena adanya ketidaksamaan muatan Sumber Daya Alam (SDA) serta ketidak samaan kondisi demografi yang ada disetiap wilayah tertentu. ketidaksamaan ini membuat suatu wilayah untuk menunjang tahap pembangunan yang terlihat tidak sama sehingga di suatu wilayah baik wilayah yang di kategorikan sebagai wilayah maju maupun wilayah tertinggal dengan menggukur indeks williansons (IW) dimana dengan menggunakan persamaan sebagai berikut

Dimana :

IW

:

Indeks Williamson

Yi

:

PDRB per Kapita di Kabupaten i

Y

:

PDRB per Kapita di Provinsi Jawa Timur

Fi

:

Jumlah Penduduk di Kabupaten i

n

:

Jumlah Penduduk Provinsi

 

dari hasil perhitungan dengan menggunakan data BPS Jawa timur tahun 2014 – 2019 menunjukkan bahwa Provinsi Jawa Timur mencapai 5,70% yang membawa dampak pertumbuhan ekonomi dan dapat di katogorikan sebagai pertumbuhan ekonomi yang berhasil. jika dilihat dari indeks Williamson (IW) yang digunakan untuk mengukur tingkat ketimpangan wilayah Provinsi Jawa Timur dengan hasil yang di capai (IW>0,5) jika dibandingkan dengan Provinsi lain yang ada di Pulau Jawa. ketimpangan di Provinsi Jawa Timur salah satunya juga di akibatkan karena adanya konsetrasi kegiatan ekonomi wilayah. karena salah satu spasial kegiatan ekonomi atau aglomerasi dapat memberikan pengaruh adanya kesenjagan antar daerah. faktor lain juga yang dapat mempenagruhi ketimpangan antar wilayah adalah Pembangunan manusia dikarenakan menjadi salah satu faktor terciptanya pembangunan yang mampu mendorong pertumbuhan yang ada di berbagai wilayah.

 

0 komentar:

Posting Komentar