Pengertian Kemiskinan
Kemiskinan adalah kondisi di mana individu atau rumah
tangga mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan,
pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan kesehatan. Kemiskinan dapat
disebabkan oleh kelangkaan alat pemenuh kebutuhan dasar atau sulitnya akses
terhadap pendidikan dan pekerjaan.
Dari pengertian kemiskinan secara umum diatan beberapa
pendapat juga memberikan penjelasan bagaiamana kemiskinan yang dimaksudkan dari
berbagai pandangan yakni dari makna tradisional menjelaskan bahwa kemiskinian
merupakan pendapatan yang rendah atau tidak berpendapat. juga ukurannya US$ 2
Per hari sebagai standar minimum garis kemiskinan menurut Work Bank kemudian
dari PBB menyatakan bahwa penurunan kualitas hidup secara terus menerus yang
komprehensip termasuk masalah kesehatan dan pendidikan dan beberapa pendapat
yang berbeda dari beberapa pendapat.
Pembangunan dan isu
kajian akademik tentang pembangunan mencakup tiga aspek
fundamental yang saling berkaitan erat sama lainnya yakni teori, strategi dan
ideologi yang dihasilkan perkembangan masa kini dalam konsep pembangunan terus
berubah seiring dengan perubahan sosial, ekonomi, dan lingkungan. Misalnya,
pembangunan berkelanjutan menjadi fokus utama dalam upaya mencapai pertumbuhan
yang inklusif dan ramah lingkungan. Konsep ini mencakup integrasi antara
pembangunan ekonomi, sosial, dan perlindungan lingkungan.
pembangunan merupakan proses perubahan kemasyarakatan
yang secara sengaja di upayakan untuk mencapai peningkatan kualitas sosial (Social
well-being). tinjauan kritis teori-teori ekonomi pembangunan,
kebergantungan dan teori alternatif serta strategi pembangunan yang relevan.
Isu pembangunan Aspek Sektoral
Isu-isu temporer pembangunan nasional seperti Millenium
Developmen Goals (MDGs) dan Sustainable Developmen, desentralisasi
dan demokratisasi. ada 6 komponen yang menjadi point utama pengembangan MDGs
yakni: 1). Pembangunan Perkotaan dan perdesaan Pembangunan perkotaan melibatkan
pengembangan dan peningkatan infrastruktur, pelayanan publik, dan sektor
ekonomi di kota-kota. Pembangunan perdesaan, di sisi lain, melibatkan
pengembangan dan peningkatan infrastruktur, pertanian, dan sektor ekonomi di
daerah pedesaan. 2). Urbanisasi, 3). Pengentasan Kemiskinan dan kesetaraan
Sosial, 4). Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, 5). keberlanjutan
lingkungan, dan 6). Keamanan.
berdasarkan A.T Kearney Global Cities, 2017 merangking Kota-kota
terbaik yang ada di dunia yang dimana diposisi pertama pada tahun 2017
ditempatkan pada urutan pertama adalahNew York dinobatkan sebagai kota paling
layak huni di dunia selama tiga tahun berturut-turut menurut Economist
Intelligence Unit (EIU). Kota ini mendapatkan skor sempurna dalam empat dari
lima kategori yang dinilai, termasuk perawatan kesehatan, budaya dan
lingkungan, stabilitas, infrastruktur, dan pendidikan.
Kemiskinan di Indonesia
Pada tahun 2019, Indonesia mencatatkan penurunan jumlah
penduduk miskin. Menurut Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah penduduk miskin di
Indonesia pada tahun tersebut mencapai 25,14 juta orang atau sekitar 9,82% dari
total penduduk. Namun, angka ini menunjukkan penurunan sebesar 530 ribu jiwa
dibandingkan dengan September 2018, serta menyusut sebanyak 805 ribu jiwa
dibandingkan dengan posisi Maret 2018. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan
perhatian terhadap warga miskin baik dari masyarakat maupun pemerintahan.
Meskipun demikian, masih terdapat kurangnya peran pemerintah dan masyarakat
sekitar dalam membantu masyarakat yang mengalami kemiskinan, yang menyebabkan
hasil bantuan belum
Data menunjukkan bahwa Indonesia berhasil menurunkan
jumlah penduduk miskin secara berturut-turut dari tahun 2017 hingga 2019.
Meskipun demikian, masih terdapat tantangan dalam mengatasi kemiskinan,
terutama di daerah perdesaan. Diperlukan upaya yang lebih optimal baik dari
pemerintah maupun masyarakat untuk terus menurunkan angka kemiskinan dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
Tema – Rekayasa Sosial Pertemuan Ke 14
Pengertian Rekayasa sosial
Rekayasa sosial adalah suatu proses perubahan sosial
yang terencana utuk mengatasi masalah-masalah sosial dengan menggunakan
berbagai strategi agar perubahan tersebut sesuai dengan yang di kehendaki.
dalam kolaborasi antara sektor publik, swasta, dan
masyarakat sipil merupakan kunci keberhasilan dalam rekayasa sosial. Ini
memerlukan komitmen dari berbagai pihak untuk bekerja bersama-sama, berbagi
pengetahuan dan sumber daya, serta membangun kemitraan yang saling
menguntungkan. Tanpa kolaborasi yang kuat dan berkelanjutan, implementasi
rekayasa sosial mungkin tidak mencapai dampak yang diinginkan atau bahkan dapat
menghasilkan konsekuensi yang tidak diinginkan.
Pada aspek etika dan moral dalam rekayasa sosial perlu
diperhatikan secara serius. Ketika merancang dan mengimplementasikan solusi,
penting untuk mempertimbangkan dampak jangka panjang terhadap masyarakat dan
lingkungan. Misalnya, pengembangan infrastruktur yang dianggap sebagai solusi
dapat memiliki dampak lingkungan yang tidak diinginkan atau dapat menyebabkan
gentrifikasi yang merugikan komunitas lokal yang sudah ada.
social engineering ini haru dilakukan secara bersama-sama
tidak akan bisa dilakukan hanya dengan mengandalkan diri sendiri juga dengan
pendekatan teknis agar mnasyarakat merasakan hasil dari penerapan yang di
inginkan yang leboh tanggug terhadap bencana sehingga ancaman dan dampak dapat
di hindari. dijelaskan bahwa beberapa bentuk engineering yang di lakukan yakni
pemetaan profil masyarakat yang dilakukan secara partisipatif dan dilakukan
langsung bersama masyarakat. juga adanya literasi atau edukasi terhadap
masyarakat yang sudah pasti harus secara berkelanjutan. infrastruktur yang bisa
mengidentifikasi adanya deteksi risiko yang juga perlu untuk di tingkatkan.
kemudian komunikasi yang baik dengan masyarakat agar masyarakat selalu siap
siaga dalam menghadapi datangnya bencana yang akan datang. dan terakhir adalah
bagaimana rehabilitasi dan rekontruksi semuanya berbasis masyarakat dan sesuai
dengan kebutuhan masyarakat.
beberapa penerapan teknologi hasil Litbang PUPR dengan
menggunakan pendekatan social engineering untuk keberlanjutan lingkungan yang
menjadi percontohan di Indonesia yakni KSPN Morotai yang menggunakan konsep
water front city juga pada KSPN Danau Toba dengan toilet wisata & anjungan
pandang teledan masih banyak lagi.
Konsep nilai sosial mengakui bahwa proyek-proyek rekayasa
tidak hanya fokus pada aspek teknis, tetapi juga mempertimbangkan implikasi
sosial dan manfaat bagi komunitas yang dilayani. Ini melibatkan berinteraksi
dengan pemangku kepentingan, memahami kebutuhan mereka, dan menggabungkan
perspektif mereka ke dalam proses perancangan dan implementasi proyek.
Maksimalkan nilai sosial dalam proyek-proyek rekayasa
membutuhkan pendekatan holistik yang mempertimbangkan dampak jangka panjang
terhadap masyarakat, lingkungan, dan ekonomi. Ini melibatkan keseimbangan
antara pertimbangan ekonomi dengan pertimbangan sosial dan lingkungan untuk
memastikan bahwa proyek memberikan manfaat keseluruhan yang terbesar.
0 komentar:
Posting Komentar