Apabila anda diminta untuk melakukan perencanana Teluk Jakarta, menurut anda aspek apa saja yang dapat dijadikan sebagai Driven (faktor pendorong), State (kondisi berubah), Impact (dampak), dan apa Respons (kebijakan) yang harus dilakukan? Jika diminta merencanakan Teluk Jakarta sebagai seorang planner , terdapat beberapa aspek yang dapat dijadikan sebagai faktor pendorong (driven), kondisi berubah (state), dampak (impact), dan kebijakan respons yang harus dilakukan. Berikut adalah beberapa aspek yang perlu di perhatikan seperti:
a.
Faktor
Pendorong (Driven):
Pertumbuhan populasi dan urbanisasi yang cepat dapat menjadi faktor
pendorong dalam perencanaan Teluk Jakarta. Hal ini dapat mempengaruhi kebutuhan
akan infrastruktur, perumahan, dan fasilitas publik. Perkembangan ekonomi yang
pesat juga dapat menjadi faktor pendorong dalam perencanaan Teluk Jakarta.
Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dapat mempengaruhi kebutuhan akan pelabuhan,
industri, dan transportasi. Perubahan iklim dan kenaikan permukaan air laut
dapat menjadi faktor pendorong dalam perencanaan Teluk Jakarta. Hal ini
mempengaruhi kebutuhan akan mitigasi bencana, pengendalian banjir, dan adaptasi
terhadap perubahan iklim.
b.
Kondisi
Berubah (State):
Penurunan kualitas lingkungan: Kondisi
lingkungan yang semakin memburuk, seperti pencemaran air dan udara, dapat
menjadi kondisi berubah yang perlu diperhatikan. selanjutnya Perubahan tata
guna lahan yang terjadi di sekitar Teluk Jakarta, seperti konversi lahan
pertanian menjadi perkotaan, dapat menjadi kondisi berubah yang mempengaruhi
perencanaan.
c.
Dampak
(Impact):
Dampak terhadap ekosistem Perencanaan Teluk Jakarta dapat memiliki
dampak terhadap ekosistem, seperti hilangnya habitat alami dan kerusakan
ekosistem laut. Dampak ini perlu diperhatikan dalam perencanaan untuk menjaga
keberlanjutan lingkungan. Serta dampak sosial-ekonomi dalam Perencanaan Teluk
Jakarta, seperti pengaruh terhadap mata pencaharian nelayan dan masyarakat
lokal. Dampak ini perlu dikelola dengan kebijakan yang tepat. Kemudian adalah
dampak lingkungan laut nya sepertti akan adanya perubahan arus atau gelombang dalam
perencanaan Teluk Jakarta juga akan mempengaruhi peningkatan sedimentasinya.
d.
Kebijakan
Respons:
Pengelolaan lingkungan: Kebijakan respons
yang dapat dilakukan adalah pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan, termasuk
pengendalian pencemaran air dan udara, pengelolaan limbah, dan konservasi
sumber daya alam. Kebijakan respons juga dapat berfokus pada pengembangan
infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi dan keberlanjutan lingkungan,
seperti transportasi publik yang ramah lingkungan dan pengelolaan air yang
efisien
0 komentar:
Posting Komentar