Rabu, 11 Desember 2024

‘Mazhab Perencanaan”

 

MAKALAH

FILSAFAT PERENCANAAN

‘Mazhab Perencanaan”

HALAMAN JUDUL

TUGAS

MATA KULIAH FILSAFAT PERENCANAAN

DOSEN PENGAMPUH :

Dr. Ir. Janthy T Hidayat, MSi

 

 

 

Disusun Oleh :

 


Andra Aswandi   

 

PROGRAM STUDI

MAGISTER PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS PAKUAN


DAFTAR ISI

 

 

HALAMAN JUDUL. 1

DAFTAR ISI 2

A.    Latar Belakang. 3

B.    Mazhab teori perencanaan yang mendasarinya. 4

C.    Kaitannya Dengan Teori Perencanaan Yang Yang Ada ?. 5

D.    Berdasarkan Pengelompokan Teori Perencanaan (Friedman) Termasuk Dalam Kategori Apa? Dan Ulasannya. ?. 5

E.    Penerapan bentuk perencanaan yang di gunakan ?. 6

F.    Faktor – faktor kondisi eksisting yang di pertimbangkan dalam proses perencanaan ?. 6

 


 

A.    Latar Belakang

Kota Solo yang terletak di tengah pulau jawa merupakan contoh dari konsep pembangunan yang melibatkan banyak stekholder dan masyarakat yang memiliki kepentingan serta memanusiakan rakyat yang ada di daerahnya. Bagaimana tidak tempat yang duluanya di kenal sebagai tempat yang rawan dan penuh dengan prostitusi bisa di sulap menjadi ruang bagi pedagang kaki lima dan taman terbuka hijau yang bisa di rasakan bagi semua masyarakat yang ada di Kota Solo.

Kota Solo mengalami perubahan yang pesat dengan peningkatan itu juga di ikuti dengan perubahan langkah-langkah yang di lakukan pemerintah kota solo untuk ukuran kota yang ada di pulau jawa. Di Kota Solo terdapat tempat pedagang kaki lima yang dulunya di kenal sebagai tempat yang kumuh, kotor dan sembraut kemudian di revitalisasi fungsi lahannya menjadi lahan terbuka hijau dan di pindahkan ketempat yang baru yang di khususkan bagi pedagang kaki lima dan proses yang di lewati baik dari proses konsultasi sampai dengan proes pemindahan tidak ada konflik yang terjadi. Hal ini bukan terjadi secara langsung dan tidak melalui proses yang panjang, pemerintah dan pengembang melakukan komunikasi yang langsung dan secara terbuka kepada masyarakat. Selain menata fisik bangunan pasar tradisional juga mengubah pola pelayanan dan perilaku pedagang sehingga harga kebutuhan pokok di pasar tradisional lebih murah dengan pesaing pasar modern supermarket dan lainnya. Melalui teknik pendekatan dan proses komunikasi yang bertujuan untuk mengubah sikap, pendapat dan perilaku seseorang atau kelompok juga berkaitan dengan peran komunikator dalam komunikasi.

Banjarsari adalah salah satu kawasan di Kota Solo dimana masalah PKL pernah menjadi problem akut. Banjarsari adalah sebuah wilayah bersejarah dengan sebuah taman tempat berdirinya Monumen Juang 45. Taman itu dikelilingi oleh perumahan elit, tetapi beberapa tahun setelah krisis ekonomi dipenuhi dengan pedagang kaki lima yang menjual barang-barang bekas (klithikan). Pasar klithikan Banjarsari mulai muncul sekitar tahun 1997, ketika krisis ekonomi mulai melanda Indonesia. Tuntutan ekonomi menyebabkan beberapa orang berinisiatif untuk memulai usaha dengan menggelar dagangan disekitar monumen. Pada tahun 2001, ada hampir 1000 PKL yang beroperasi di sekitar wilayah ini.

Persoalan utama yang mereka hadapi adalah “ketidakamanan berusaha”. Para PKL ini merasa sangat terancam oleh penduduk setempat maupun organisasi-organisasi lain, seperti perkumpulan veteran yang aktif menekan pemerintah daerah untuk menerapkan kontrol yang lebih tegas terhadap keberadaan PKL di Monumen Banjarsari. Para PKL Banjarsari juga dituduh telah menciptakan masalah prostitusi, pemabukan, dan kriminalitas. Keberadaan mereka juga dianggap sebagai penyebab menurunkan komunikasi sosial di antara penduduk setempat, dan menghilangkan ruang terbuka hijau bagi masyarakat Kota Solo.

Atas desakan itu, Pemerintah Kota Solo bertekad memindahkan PKL dari Banjarsari dan merelokasinya ke daerah Semanggi. Para PKL Banjarsari pada awalnya sangat keras menolak program ini, karena mereka yakin bahwa pindah ke lokasi baru tentunya akan mengganggu bisnis mereka. Para pedagang di daerah Banjarsari terorganisir dengan bai

Dalam hal penataan pedagang Kaki Lima (PKL) pemerintah sebenarnya berada pada posisi yang sulit dimana satu sisi PKL adalah usaha ekonomi yang menambah ekonomi, PKL juga membawa dampak yang buruk bagi penataan Tataa Ruang, ketertiban, lalu lintas dan lainnya. Penataan PKL perlu di lakukan sebab keberadaan PKL sering kali menggunakan fasilitas umum yang seharusnya tidak untuk untuk berusaha para PKL. Masalah yang di hadapi pada kota – kota saat ini adalah perencanaan kota yang tidak sejalan dengan penataan ruang dan tumpang tindih dengan kepentingan dan menyebabkan kekacauan kota.

 

B.    Mazhab teori perencanaan yang mendasarinya

Pemerintah Kota Solo merupakan pemimpin yang menekankan pada suatu perubahan salah satu bagaimana kemampuan pemerintah daerah memindahkan para pedagang kaki lima di monumen banjar sari ke tempat baru yang di kenal dengan nama pasar klithikan Notoharjo semanggi dengan cara yang manusiawi tanpa menimbulkan perlawanan oleh para pedagang. Dengan pendekatan kemunikatif dan persuasif ini merupakan dua pendekatan yang sejalan dan bisa di terima pada masyrakat yang juga merupakan pedagang kaki lima sehingga tidak menimbulkan protes.

PKL yang ada di Banjarsari Kota solo ini di ketahui sebanyak 5.817 PKL yang berjualan. Pemindahan PKL ini menggunakan pendekatan komunikatif dan proses dialog yang panjang hingga 54 kali dalam kurung waktu 7 bulan sebelum PKL yang ada di Banjarsari ini di pindahkan. Pemerintah kota solo lebih mengedepankan masyarakat dan memberikan ruang kepada masyarakat khususnya bagi PKL “pemimpin yang baik adalah pemimpin yang mengikuti keinginan orang yang di pimpinnya”.

Pendekatan Perencanaan komunikatif adalah upaya untuk menemukan cara baru dalam proses perencanaan. Landasan prosesnya adalah menjadikan perencana sebagai upaya mendistribusikan aktivitas perencanaan lebih berperan sebagai pihak yang berdiri di atas para pihak yang memiliki kepentingan yang terpenting perencanaan adalah proses yang partisipatif sebagai bentuk partisipatif dalam berdemokrasi.

Communicative planning dinilai merupakan perencanaan yang ideal dimana prosesnya didasarkan pada usaha untuk memperkecil bias, lebih terbukan dan hasil dari kesepakatan bersama dari pihak-pihak yang berkepentingan. Teori ini lebih ke bagaimana agar memperoleh suara dari masyarakat yang luas untuk menciptakan proses perencanaan yang lebih efektif, bebas manipulasi dan bebas dari pengaruh kekuasaan sekelompok golongan.

Teori perencanaan komunikatif menekankan perlunya komunikasi dalam perencanaan. Adanya perbedaan berbagai kepentingan dalam perencanaan seringkali muncul dan menimbulkan konflik yang memiliki pandangan yang berbeda oleh karenanya oerlunya untuk mediasi antar perbedaan kepentingan. Oleh sebab itu, peran seorang perencana disini sangat penting karena seorang perencanan berada di antara berbagai pandangan dan kepentingan yang beragam dari berbagai kelompok dimana nantinya akan di buat suatu kebijakan konsensus baru yang akan di dukung semua pihak tanpa merugikan satu atau sekelompok pihak. 

 

C.    Kaitannya Dengan Teori Perencanaan Yang Yang Ada ?

Teori perencanaan tumbuh seiring dengan perkembangannya konsep-konsep perencanaan sebagai hasil dari proses ilmiah. Perencanaan wilayah yang ada di Indonesia pada prinsipnya dilihat sebagai upaya untuk mengembangkan fungsi ruang secara berkelanjutan. Oleh karenanya pemanfaatan ruang idealnya harus mematuhi ketentuan yang ada dalam tata ruang sehingga dapat diminimalisir kerusakan lingkungan hidup. Dalam teori perencanaan yang ada

 

D.    Berdasarkan Pengelompokan Teori Perencanaan (Friedman) Termasuk Dalam Kategori Apa? Dan Ulasannya. ?

Friedman dalam teori pengembangan wilyahnya menekankan pada pembentukan hierarki, guna mempermudah pengembangan sistem pembangunan yang kemudian di kenal dengan teori pusat pertumbuhan, dalam pemikiran perencanaannya juga dituangkan dalam perencanaan yang berbasis pada kolonisasi, demokratisasi dan pemberdayaan diri sendiri, dalam teori friedman juga menekankan pada 4 poin aliran perencanaan dimana salah satunya yang berkaitan dengan kasus yang ada di atas yaitu, Social Reform dimana perencanaan yang dikembangkan melalui pemikiran bahwa pemerintah sebagai pemegang kekuasaan berhak untuk mementingkan kepentingan masyarakatnya.

Juga mengedepankan bagaimana konsep ilmiah dalam menyelesaikan problem dengan cara sistematis dan menyediakan berbagai alternatif solusi guna memperoleh tujuan yang di inginkan.

Dalam kaitannya dengan pemindahan PKL yang ada di kota Solo bahwa bagaimana peran pemerintah yang berusaha membuat kota yang awalnya sembraut, kotor dan kumuh kini bisa di sulap dengan membuat taman terbuka hijau lalu di pindahkan ke tempat yang yang sudah disiapkan oleh pemerintah

Berdasarkan teori friedman yang ini dimana pemerintah mengedepankan bagaimana masyarakat yang ada di kota solo ini khususnya pada Banjarsari kota Solo bisa di pindahkan ke tempat yang lebih strategis dan memiliki fasilitasyang telah di sediakan oleh pemerintah daerah kota Solo. Ini menunjukkan bahwa pemerintah yang merupakan pemegang kekuasan berhak mementingkan kepentingan orang banyak kemudian bisa diimplementasikan dan menjadi bukti nyata bagi pembangunan yang ada di Kota Solo.

 

 

E.    Penerapan bentuk perencanaan yang di gunakan ?

F.    Faktor – faktor kondisi eksisting yang di pertimbangkan dalam proses perencanaan ?

 

 

 

 

 

 

0 komentar:

Posting Komentar